Badan Pangan Larang Ritel Modern Tarik Beras, Sebut Bukan Oplosan

Badan Pangan Larang Ritel Modern Tarik Beras, Sebut Bukan Oplosan

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 01 Agu 2025 07:45 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi/Foto: Dok. Badan Pangan Nasional
Jakarta -

Pemerintah menegaskan beras premium di ritel tidak boleh ditarik dari peredaran. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo adi memastikan beras premium di ritel bukan oplosan, berkualitas bagus dan aman dikonsumsi.

"Arahan pemerintah tidak boleh menurunkan (menarik) beras di rak yang dalam kondisi baik, dan ini bukan beras oplosan, beras yang baik kualitasnya tidak perlu diturunkan," kata Arief kepada detikcom, dikutip Jumat (1/8/2025).

Arief menegaskan, pemerintah telah meminta produsen untuk menurunkan harga jika kualitas beras yang dijualnya tidak sesuai dengan label kemasan. Artinya, jika isi dalam kemasan medium, tetapi di label tertera premium, maka harus diturunkan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) seperti kualitas isinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malah harganya disesuaikan dengan kualitas di dalamnya. Kalau packaging bilang premium dalamnya bukan premium ya turunin harganya, dan ini bukan oplosan ya," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Terkait keluhan dari pengusaha ritel yang tetap kesulitan menjual beras, Arief mengatakan berbagai pihak baik dari pengusaha beras hingga Bareskrim telah rapat khusus terkait larangan menarik beras dari peredaran.

"Tadi juga sudah ada dari Basreskrim rapat akan ada telegram ke seluruh polisi se-Indonedia tidak boleh diturunkan (ditarik dari peredaran). Tadi juga sudah dirapatin semua, ada semua stakeholders perberasan, dan teman-teman Satgas (Satuan Tugas) Pangan," terangnya.

Ritel Modern Tarik Beras

Sebelumnya, ritel modern seperti, Indomaret, Alfamart, dan Alfamidi masih menarik sejumlah merek beras dari peredaran. Langkah ini dilakukan buntut kasus beras oplosan yang tengah diusut Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan penarikan sejumlah merek beras ini dilakukan karena pihaknya telah mendapatkan ancaman dari berbagai pihak. Ia menegaskan, bahwa ritel bukan pihak yang memproduksi beras yang diumumkan telah dioplos.

Salah satu ancaman yang baru-baru ini datang dari Aliansi Mahasiswa Anti Mafia Hukum Jawa Barat. Solihin mengatakan dalam surat yang diterima, massa aksi meminta agar ritel modern tidak men-display beras yang telah terindikasi oplosan.

"Saya dikirimkan rencana unjuk rasa dari masyarakat atau mahasiswa yang menginginkan beras yang terindikasi oplosan supaya tidak di-display. Kalau ada begitu gimana? Kita akan tetap display dan diunjuk rasa? Kemarin juga sudah ada yang unjuk rasa ke kantor pusat. Kemudian, beberapa polres juga masih ada yang memanggil," kata dia kepada detikcom, Kamis (31/7/2025).

Terkait sampai kapan beras di ritel akan ditarik dari peredaran, Solihin mengatakan menunggu ketegasan dari pemerintah agar tidak terjadi keributan di masyarakat.

"Saya meminta Badan Pangan Nasional, Deputinya dan Kasatgas Pangan untuk memberikan ketegasan. Adanya pengusutan terhadap itu ya kita senang sekali. Tetapi kita jangan dipusingkan dengan demo-demo seperti itu," pungkasnya.

Simak juga Video: Mentan Sebut 16 Perusahaan Sudah Diperiksa Terkait Beras Oplosan
(ada/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads