Harga Beras Mahal, Inflasi Juli 0,30%

Harga Beras Mahal, Inflasi Juli 0,30%

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 01 Agu 2025 09:39 WIB
Calon pembeli memilah beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (3/7/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras eceran naik atau mengalami inflasi sebesar 11,88 persen secara tahunan atau year on year (YoY) pada Juni 2024. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juli sebesar 0,30% secara bulanan disumbang harga beras yang tinggi. Sedangkan inflasi secara tahunan sebesar 2,37%.

"Pada Juli 2025 terjadi inflasi sebesar 0,30% secara bulanan atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60 pada Juli 2025. Secara tahunan terjadi inflasi 2,37%, dan secara tahun kalender terjadi inflasi 1,69%," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers virtual, Jumat (1/8/2025).

Pudji melanjutkan, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan minuman dan tembakau, dengan inflasi 0,74% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,22%. Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah beras memberikan inflasi sebesar 0,06%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komoditas lain yang memberikan andil inflasi adalah tomat dan bawang merah dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,05%, kemudian cabai rawit dengan andil inflasi sebesar 0,04% berikutnya bensin dengan andil sebesar 0,03% dan telur ayam ras dan biaya sekolah dasar dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,02%," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Namun, BPS mencatat, masih terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi, yaitu seperti tarif angkutan udara dengan andil deflasi sebesar 0,03%. Jika dilihat pada sebaran inflasi menurut wilayah, sebanyak 37 provinsi mengalami inflasi dan hanya satu provinsi yang mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Papua pegunungan yaitu sebesar 1,65%, dan deflasi terjadi di Papua 0,34%," tuturnya.

Simak juga Video: Perintah Prabowo Seusai Mentan Lapor Kasus Beras Oplosan

(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads