Kisah perjuangan Umi Haryanti, nasabah PNM Mekaar asal Yogyakarta, menjadi bukti nyata bagaimana pemberdayaan perempuan prasejahtera mampu menyalakan kembali harapan yang sempat padam. Lewat kerja keras dan dukungan program PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Umi kini dikenal sebagai pengusaha batik halus premium yang karyanya digunakan berbagai merek ternama.
Perjalanan Umi bermula saat bekerja sebagai buruh batik di sebuah galeri yang produknya menembus pasar internasional. Karyanya diakui pemilik galeri, namun setelah galeri tersebut tutup karena sang pemilik wafat, Umi sempat kehilangan arah.
"Waktu itu saya sempat berhenti membatik karena bingung harus mulai dari mana," ujar Umi dalam keterangannya, Jumat (1/8/2025).
Tak menyerah, Umi mencoba membuat batik tulis halus secara mandiri. Ia memanfaatkan jaringan lama untuk memperkenalkan karyanya ke sejumlah toko batik di kawasan Jogja-Solo.
Usahanya pun terus berkembang. Sejumlah produsen batik nasional kini memesan langsung darinya karena kekhasan dan kualitas hasil tangan pertamanya yang telaten. Tak hanya itu, Umi juga memberdayakan 13 mantan rekan buruh yang terdampak penutupan galeri lama. Mereka membentuk kelompok usaha bersama dalam program PNM Mekaar, dengan Umi yang dipercaya sebagai ketua kelompok.
"Dulu kami sama-sama berjuang. Saat saya mulai bangkit, saya ingin teman-teman saya juga ikut merasakan," kata Umi.
Ia juga bersyukur karena difasilitasi PNM untuk ikut serta dalam Gelar Batik Nusantara 2025, yang semakin memperluas jangkauan promosi batiknya.
Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung UMKM perempuan Indonesia.
"PNM hadir untuk membuka jalan bagi perempuan yang pernah kehilangan harapan. Program pemberdayaan seperti pembiayaan Mekaar dan partisipasi dalam pameran nasional kami harapkan bisa mendorong kebangkitan ekonomi desa," ungkap Arief.
Kisah Umi menjadi salah satu contoh dari jutaan nasabah PNM yang menunjukkan bahwa perempuan tangguh tidak hanya mampu bangkit, tetapi juga bisa menarik sesamanya untuk tumbuh bersama.
(akd/akd)