Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong agar negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) semakin mesra dalam hal pembangunan ekonomi regional guna menghadapi ketidakpastian global, termasuk di antaranya kerja sama antara Indonesia dengan Vietnam.
Perihal ini disampaikan Airlangga dalam sambutannya pada acara Indonesia-Vietnam Friendship Association (IVFA) Members' Gathering and Forum yang bertemakan 'Resilience & Partnership: Navigating Regional Growth Amid Global Uncertainty', di Jakarta.
"Dalam situasi ketika dunia tengah menghadapi perang dagang dan ketidakpastian global seperti saat ini maka penting bagi ASEAN untuk semakin meningkatkan kolaborasi multilateral, serta memperkuat ekonomi intra-ASEAN," kata Airlangga dalam unggahan Instagram resminya (@airlanggahartarto_official), Sabtu (2/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan ASEAN merupakan rumah bagi 600 juta penduduk dengan total ekonominya bernilai US$ 3 triliun atau setara dengan Rp 49.539 triliun (kurs Rp 16.513 per dolar AS). Di mana menurutnya ini merupakan peluang yang sangat besar untuk memperkuat rantai pasok regional.
"Situasi saat ini sesungguhnya memberi ruang dan kesempatan bagi kita untuk saling memperkuat rantai nilai regional, sehingga ASEAN dapat menjadi lebih solid dan tangguh menghadapi tantangan, hambatan dan ketidakpastian secara bersama" terangnya.
Airlangga mengatakan dalam relasinya dengan Vietnam khusus di bidang investasi, kedua negara sudah semakin mesra karena meningkatkan kerja sama. Dengan Vietnam kini menjadi salah satu mitra ekonomi penting Indonesia di kawasan ASEAN.
"Salah satu contoh penting yaitu komitmen VinFast, produsen kendaraan listrik terkemuka di Vietnam, yang telah menyediakan US$ 1,2 miliar untuk menjadikan Indonesia sebagai hub di Asia Tenggara," papar Airlangga.
Kemudian dikatakan Indonesia dan Vietnam juga sudah menandatangani Letter of Intent untuk berkolaborasi dalam pengembangan ekonomi digital dan peningkatan kapasitas teknis untuk memperkuat infrastruktur, inovasi, dan pertumbuhan yang inklusif serta berkelanjutan.
"Sejumlah peluang kolaborasi strategis lainnya juga meliputi sektor industri, perdagangan, jasa, ketenagalistrikan, hotel dan restoran, serta perikanan," katanya.
Menuju hubungan Indonesia-Vietnam yang semakin baik, ASEAN yang semakin terintegrasi, berdaya saing, berkomitmen untuk memperkuat tatanan perdagangan multilateral yang terbuka, tangguh, dan berwawasan ke depan. Kita tingkatkan promosi perdagangan dan investasi, bergerak maju untuk kawasan yang lebih damai dan sejahtera, mendorong lebih banyak kolaborasi antar warga bangsa.
(igo/eds)