Sebanyak 5 juta pengusaha baru ditargetkan lahir hingga 2045. Para pengusaha ini diharapkan tidak hanya fokus pada keuntungan semata, melainkan juga tujuan yang jelas.
"Melalui program 5ME2045 Business Competition, ditargetkan lahirnya 5 juta pengusaha baru di 2045. Bukan pengusaha sembarangan, tetapi pengusaha yang memiliki purpose, bukan hanya memikirkan profit," jelas Chairwoman of HIPMI Institute, Rizka Gita Miranti dalam keterangan tertulis, Minggu (3/8/2025).
HIPMI Institute ambil bagian dalam ImpactPreneurs Summit 2025 yang digelar pada 29 Juli 2025 lalu. Acara ini sekaligus sebagai puncak rangkaian 5ME2045 Business Competition yang digagas oleh Mata Garuda LPDP bekerja sama dengan HIPMI Institute, dan APSKI sebagai knowledge partners, dan Si Muda sebagai Event Organizer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, swasta, investor, hingga komunitas wirausaha muda dengan tujuan mendorong terciptanya ekosistem kewirausahaan yang kuat dan inklusif demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Selama kompetisi berlangsung, HIPMI Institute turut aktif membantu menyediakan mentor serta pelatih bagi para peserta lomba. Rizka menganggap kegiatan ini adalah panggilan aksi untuk ikut berkontribusi mewujudkan visi Indonesia Emas.
Kolaborasi ini, menurut Rizka, bukan hanya tentang mendukung ide-ide bisnis, tetapi juga tentang membangun manusianya, membangun mental kapasitas serta membangun keberanian anak muda. Selain itu, pendidikan karakter dan ekosistem yang mendukung juga harus menjadi prioritas bersama.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM, Siti Azizah menyoroti pentingnya transformasi UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Siti menyampaikan dalam paparannya, bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia dengan 70% populasi berada di usia produktif merupakan peluang besar, namun juga tantangan yang harus direspons dengan strategi konkret.
"Pemerintah telah menetapkan dalam RPJMN 2025-2029 untuk meningkatkan rasio kewirausahaan dari 3,1% menjadi 3,6%. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru dan menjadi solusi atas berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang kita hadapi saat ini," jelas Siti.
Ia juga menekankan bahwa lebih dari 25 juta UMKM telah terhubung dengan ekosistem digital hingga akhir 2024. Namun demikian, masih banyak pelaku usaha yang menghadapi kendala
modal, teknologi, SDM, dan akses pasar.
Maka dari itu, pemerintah terus mendorong pelatihan teknis, pendampingan intensif, serta memperkuat konektivitas global agar UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional.
Berikutnya, Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir menjelaskan bahwa banyak inovasi di Indonesia berhenti di ide karena kurangnya dukungan investasi yang berkelanjutan. Ia juga menyoroti perlunya investasi yang tidak hanya berbasis keuntungan jangka pendek, tetapi juga membangun ekosistem jangka panjang. Hal ini bisa dilakukan melalui Danantara Indonesia.
Pandu melanjutkan, setiap langkah Danantara adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi muda. Ia juga menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus melalui inisiatif seperti Danantara Indonesia Academy, yang akan membina 28 corporate university dan learning centers di seluruh Indonesia.
CEO Mandiri Capital, Ronald menyampaikan bahwa Mandiri Capital berperan sebagai jembatan antara ide wirausaha muda dan BUMN. Ia mengingatkan bahwa idealisme perlu diimbangi dengan keterbukaan terhadap masukan dan kemampuan eksekusi. Banyak startup yang gagal karena terlalu terpaku pada idealisme tanpa adaptasi.
Sesi talkshow juga menghadirkan Mohamad Al-Arief selaku MD Global Relations & Governance Danantara yang telah kembali setelah 25 tahun di luar negeri. Arief kembali untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan tanah air. Ia juga berharap para alumni LPDP dapat kembali ke Indonesia untuk ikut berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Rahmat Kaimuddinberbagi pengalamannya ketika masih menjabat di Bukalapak dan harus menghadapi pandemi. Pada saat itu, Rahmat mengambil keputusan strategis dan manusiawi yaitu memotong semua biaya operasional perusahaan kecuali gaji karyawan.
Bagi Rahmat, menjadi pemimpin berarti memberikan harapan yang realistis kepada tim, terutama di masa krisis. Dalam sesi diskusi, ia juga memaparkan prinsip-prinsip penting dalam membangun tim yang sehat dan berkelanjutan, yaitu memastikan revenue selalu lebih besar dari cost, menjaga arus kas tetap positif (cash in lebih besar dari cash out), dan terus memotivasi karyawan dengan visi yang jelas.
Rangkaian acara berlanjut dengan sesi Investment Pitching, terdapat lima tim pemenang kompetisi dari 3000 lebih peserta yang mempresentasikan solusi bisnis mereka di hadapan panel investor dari enam perusahaan yaitu BRI Ventures, BNI Ventures, Mandiri Capital, Telkomsel Ventures, MDI Ventures, dan CAKRA Ventures. Setiap tim diberikan waktu 13 menit untuk memaparkan ide, strategi, dan rencana ekspansi bisnis.
Lima tim pemenang tersebut yaitu Semesta Argo pada kategori BGP Mahasiswa/Umum, BIOJEL pada kategori BGP Awardee/Alumni LPDP, FELLAS pada kategori BIP Mahasiswa/Umum, LOPOEDU pada kategori BIP SMA/SMK/MA/Sederajat, dan Cosmelytic pada kategori BIP Awardee/Alumni LPDP. Diumumkan juga tim favorit yang dimenangkan oleh Semesta Argo.
Acara ditutup dengan sesi networking dan speed dating antara peserta, panel investor, dan finalis kompetisi, memberikan ruang interaksi yang lebih personal dan produktif bagi generasi muda untuk memberikan peluang kerjasama yang nyata.
(ara/ara)