Trump Ancam Swiss Kena Tarif Impor 39%

Trump Ancam Swiss Kena Tarif Impor 39%

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 04 Agu 2025 12:02 WIB
U.S. President Donald Trump points a finger as he delivers remarks in the Roosevelt Room at the White House in Washington, D.C., U.S., July 31, 2025. REUTERS/Kent Nishimura
Presiden AS Donald Trump - Foto: REUTERS/Kent Nishimura
Jakarta -

Pemerintah Swiss siap untuk merevisi tawaran dagang ke Amerika Serikat (AS) untuk menghindari tarif yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump sebesar 39%. Tarif tersebut dikhawatirkan dapat mendorong Swiss ke jurang resesi.

Menteri Ekonomi Guy Parmelin mengatakan pemerintah akan bergerak cepat sebelum tarif berlaku pada 7 Agustus 2025. Kabinet Swiss akan mengadakan pertemuan khusus pada Senin untuk membahas langkah selanjutnya.

"Kita perlu memahami sepenuhnya apa yang terjadi, mengapa Presiden AS membuat keputusan ini. Setelah kita membahasnya, kita dapat memutuskan bagaimana melanjutkannya," kata Parmelin, dikutip Reuters, Senin (4/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun waktu yang tersisa mendesak, Parmelin menilai akan menunjukkan itikad baik dan siap merevisi tawarannya.

"Waktunya sangat mepet, mungkin sulit untuk mencapai kesepakatan sebelum 7 Agustus, tetapi kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menunjukkan niat baik dan merevisi tawaran kami," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Parmelin mengatakan Trump menyoroti defisit perdagangan AS dengan Swiss, yang mencapai 38,5 miliar franc Swiss (US$48 miliar) pada 2024 lalu. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan, yakni Swiss membeli gas alam cair (LNG) asal AS. Pilihan lainnya adalah investasi lebih lanjut oleh perusahaan Swiss di Amerika Serikat, yang mana merupakan pasar ekspor terbesar Swiss untuk produk farmasi, jam tangan, dan mesin.

"Lihat saja Uni Eropa, mereka berjanji membeli LNG. Swiss juga mengimpor LNG, mungkin itu salah satu jalannya. Mungkin lebih banyak investasi. Namun, untuk memastikannya sebagai dasar yang cukup kuat untuk melanjutkan perundingan, kita harus sepenuhnya memahami apa yang diharapkan AS," jelas Parmelin.

Baik Parmelin maupun Presiden Swiss Karin Keller-Sutter juga siap melakukan perjalanan ke Washington untuk melakukan pembahasan lebih lanjut. Di sisi lain, pemerintah Swiss membantah kabar bahwa tarif yang lebih tinggi ditetapkan usai panggilan telepon yang tidak menyenangkan antara Keller-Sutter dan Trump pada Kamis malam.

"Panggilan telepon itu tidak berhasil, tidak ada hasil yang baik bagi Swiss. Namun, tidak ada pertengkaran. Trump sudah menegaskan sejak awal bahwa ia memiliki sudut pandang yang sama sekali berbeda, bahwa tarif 10% tidaklah cukup," ujar seorang sumber pemerintah kepada Reuters.

"Kami sedang bekerja keras untuk menemukan solusi dan sedang berkomunikasi dengan pihak Amerika. Kami berharap dapat menemukan solusi sebelum 7 Agustus," tambah sumber tersebut.

Lihat juga Video: Kegelisahan Penjual Jam Tangan di Swiss Imbas Tarif Trump

(rea/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads