Ribuan Pekerja Boeing Mogok, Tolak Tawaran Gaji Naik 40%

Ribuan Pekerja Boeing Mogok, Tolak Tawaran Gaji Naik 40%

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 04 Agu 2025 14:22 WIB
Boeing 787 aircrafts are seen at Boeings Everett Production Facility as they undergo joint verification Wednesday, June 15, 2022, in Everett, Wash. (Jennifer Buchanan/The Seattle Times via AP, Pool)
Foto: AP/Jennifer Buchanan
Jakarta -

Ribuan pekerja Boeing melakukan mogok kerja. Ada sekitar 3.200 anggota serikat pekerja yang merakit jet tempur Boeing di wilayah St. Louis dan Illinois melakukan pemogokan pada hari Senin setelah menolak tawaran kontrak dari perusahaan.

Boeing Defense menyatakan siap menghadapi penghentian kerja dan akan menerapkan rencana kontingensi yang melibatkan pekerja non-buruh.

Menurut perusahaan, dilansir dari Reuters, Senin (4/8/2025), kontrak yang ditolak pekerja adalah perpanjangan masa kerja selama empat tahun dengan kenaikan upah rata-rata sekitar 40% dan mencakup kenaikan upah umum sebesar 20% serta bonus ratifikasi sebesar US$ 5.000. Kontrak tersebut juga mencakup peningkatan kenaikan gaji berkala, lebih banyak waktu liburan, dan cuti sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami kecewa karena karyawan kami di St. Louis menolak tawaran yang menawarkan pertumbuhan upah rata-rata sebesar 40%," ujar Dan Gillian, wakil presiden Boeing dan manajer umum fasilitas St. Louis dalam sebuah pernyataan resmi.

ADVERTISEMENT

Itu merupakan tawaran kontrak kedua yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Tawaran tersebut sebagian besar sama dengan tawaran pertama yang ditolak secara mayoritas seminggu sebelumnya. .

Ketua Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional Distrik 837 Tom Boelling menyatakan pihaknya berhak mendapatkan kontrak yang mencerminkan keterampilan, dedikasi, dan peran penting mereka dalam pertahanan negara kita.

CEO Boeing Kelly Ortberg terlihat menganggap enteng dampak pemogokan tersebut. Menurutnya perusahaan telah melewati pemogokan selama tujuh minggu tahun lalu yang dilakukan oleh anggota Distrik 751, yang memproduksi jet komersial di Barat Laut dan berjumlah 33.000 orang.

"Saya tidak akan terlalu khawatir tentang implikasi pemogokan ini. Kami akan mengatasinya," ujar Ortberg.

Para pekerja Distrik 837 merakit pesawat tempur F-15 dan F/A-18 Boeing, pesawat latih T-7. Mereka juga turut merakit MQ-25, sebuah pesawat nirawak pengisian bahan bakar udara yang sedang dikembangkan untuk Angkatan Laut AS.

Sebelumnya, divisi pertahanan Boeing memperluas fasilitas manufaktur di wilayah St. Louis untuk jet tempur Angkatan Udara AS yang baru, F-47A, setelah memenangkan kontrak tahun ini.

Lihat juga Video: Petugas Kebersihan Mogok Kerja, Kota Birmingham Dipenuhi Sampah

(hal/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads