Indonesia masih melakukan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS). Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan negosiasi hingga detail kebijakan tersebut dapat selesai sebelum September 2025.
"Sekarang prosesnya masih berjalan, memang yang resiprokal dapat 19% itu berlaku 7 hari setelah 31 Juli. Sekarang proses negosiasi juga masih berjalan sebenarnya. Mudah-mudahan sebelum September udah selesai," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).
Ia memastikan Indonesia menargetkan penurunan tarif AS. Namun, dia belum bisa menyampaikan detail komoditas yang akan terkena tarif tersebut.
"Untuk komoditas, mungkin belum bisa saya sampaikan apa, tetapi dalam proses negosiasi kita juga ingin mendapatkan penurunan tarif seperti komoditas yang tidak dimiliki atau tidak diproduksi AS," pungkasnya.
Baca juga: Trump Ancam Swiss Kena Tarif Impor 39% |
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan barang Indonesia yang masuk ke pasar Amerika Serikat (AS) dipatok tarif 19%, akan berlaku mulai 7 Agustus 2025. Tarif tersebut lebih rendah dari yang ditetapkan sebelumnya 32%.
"Tarif Trump kan sudah diumumkan, 92 negara sudah (diumumkan) dan Indonesia kan seperti yang kita ketahui sudah selesai dan berlaku tanggal 7 (Agustus)," kata Airlangga di Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Airlangga menyebut mayoritas negara ASEAN mendapatkan tarif 19% dari Trump, termasuk Indonesia dan Thailand. Khusus Singapura mendapatkan tarif paling rendah yaitu 10%.
Lihat juga Video: RI Kena Tarif Trump 19%, Mendag Targetkan Pasar Eropa
(ada/ara)