Potensi ekonomi digital Indonesia disebut tertinggi se-ASEAN. Berdasarkan data Prasasti Center for Policy Studies, ukuran ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$ 220-360 miliar atau setara Rp 3.585-5.867 triliun (kurs Rp 16.298) pada 2030.
Pada 2025, potensi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan berlipat ganda dibandingkan 2022 dengan nilai US$ 130 miliar atau setara Rp 2.118 triliun. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, Indonesia masih unggul dalam sektor ekonomi digital.
Di Malaysia misalnya, potensi ekonomi digitalnya diperkirakan mencapai US$ 40-70 miliar pada 2030 dan US$ 34 miliar pada 2025. Sedangkan, proyeksi ekonomi digital Filipina sebesar US$ 100-150 miliar pada 2030 serta US$ 35 miliar pada 2025
Berikutnya, proyeksi ekonomi digital Singapura US$ 40-60 miliar pada 2030 dan US$ 28 miliar pada 2025. Menurut Piter, keunggulan ini tak lepas dari jumlah penduduk Indonesia yang lebih besar dibandingkan dengan negara tetangga.
"Indonesia ini disebut-sebut sebagai negara yang memiliki potensi ekonomi digital terbesar di ASEAN. Kenapa? Pertama kita memiliki jumlah penduduk yang paling besar, kata Policy and Program Director Prasasti Piter Abdullah dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025).
Selain itu, potensi yang besar ini juga berkaitan dengan tingkat penetrasi dari internet serta kepemilikan ponsel yang tinggi. Ia menyebut, kepemilikan ponsel lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, karena setiap orang bisa mempunyai ponsel lebih dari satu.
(rea/ara)