Beras Murah Seret di Pasaran, Pemerintah Tambah Jumlah Penyaluran

Beras Murah Seret di Pasaran, Pemerintah Tambah Jumlah Penyaluran

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 15 Agu 2025 19:30 WIB
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono - Foto: detikcom/Andi Hidayat
Jakarta -

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono buka suara terkait penyaluran beras murah atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) baru mencapai 1% dari total target tahun ini. Realisasi penyaluran beras SPHP baru mencapai 16.741 ton, dari total target tahun ini 1,3 juta ton.

"Memang kan ramainya sekarang, 1% itu kan seolah-olah kecil, tapi sebetulnya kan ada target capaian hariannya Ini sekarang sudah di atas 3.000 ton per hari," kata dia ditemui di Gedung DPR RI, Jumat (15/8/2025).

Ia meyakini, pemerintah telah menargetkan kenaikan jumlah distribusi hingga 7.000 ton per hari. Target penyaluran dinaikkan ini seiring dengan akan menurunnya produksi beras saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun penyaluran beras SPHP ini memang dilakukan sebagai langkah intervensi dari pemerintah untuk menurunkan harga beras. Distribusi ini berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP).

ADVERTISEMENT

"Kia target 7.000 (ton) di masa sekarang ini di mana masa sekarang ini tidak ada panen, ini penting untuk penstabilan harga. Ini kan sebetulnya siklus biasa tahunan, siklusnya selalu ada, dan kita harus lebih siap. Kita harus lebih siap karena kita punya cadangan berasnya, yang lalu-lalu kan kita tidak ada," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas juga telah meminta Perum Bulog mempercepat penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sebab, menurutnya, penyaluran beras murah saat ini masih sangat kecil dibandingkan jumlah yang telah disiapkan.

"Kita minta Bulog mempercepat operasi pasar. SPHP sudah diputuskan 1,3 juta ton, sekarang 2.500 (ton), masih sedikit sampai nunggu panen gadu di September. Masih ada 3 minggu akan banyak gabah," kata Zulhas di kantornya, Rabu (13/8/2025).

Bulog memang sudah ditugaskan untuk menyalurkan beras SPHP alias beras murah selama enam bulan, dari Juli sampai Desember 2025. Namun, sejauh ini media penyaluran masih sangat terbatas, yakni melalui bazar-bazar pangan murah.

"Kami minta SPHP masuk pasar. Kalau masuk bazar lambat sekali karena pasar instrumen yang biasa dalam tata niaga, jadi pasar harus ada dalam penyaluran SPHP itu. Memang saya keliling ke beberapa pasar, SPHP belum sampai ke pasar karena memang perlu waktu," sebut Zulhas.

Untuk itu, dirinya benar-benar meminta Bulog untuk segera menyalurkan SPHP atau beras murah tersebut dalam waktu segera. Bahkan, kalau bisa, penyaluran ditingkatkan dari saat ini yang hanya 2.500 ton per hari menjadi 10.000 ton per hari.

"Tolong Pak Bulog cepat-cepat. Kalau bisa 10.000 (ton) sehari artinya sebulan 300.000 (ton), 10.000 (ton) juga masih kurang, jadi harus dipercepat terutama di provinsi-provinsi besar, Jawa, Sumatra, Sulawesi, itu juga Papua dan lain-lain," ucapnya.

Perum Bulog pun telah mengakui penyaluran beras murah melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) masih minim. Saat ini penyalurannya baru mencapai 16.741 ton, dari total target tahun ini 1,3 juta ton.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi agar penyaluran SPHP menggunakan aplikasi bernama Klik SPHP. Namun memang kendalanya banyak gadget pedagang yang masih jadul.

"Betul (masih jauh dari target). Memang satu karena semua ini menggunakan aplikasi (Klik SPHP), namanya ini mohon maaf kan perlu sosialisasi, teman-teman pengecer-pengecer di pasar kan sudah sepuh-sepuh, handphonenya masih jadul, sehingga nggak ada handphone adroid dan sebagainya," kata dia ditemui di Kementerian Koodinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

(ada/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads