Dana Bansos Tahun Depan Rp 508 T, Subsidi Energi Rp 210 T

Dana Bansos Tahun Depan Rp 508 T, Subsidi Energi Rp 210 T

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 15 Agu 2025 18:54 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Foto: Heri Purnomo/detikcom
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan anggaran jumbo bantuan sosial. Totalnya mencapai Rp 508,2 triliun, atau lebih besar 8,6% dari proyeksi anggaran tahun ini.

Subsidi energi menjadi salah satu anggaran bantuan sosial yang paling besar menyentuh Rp 210 triliun. Ini menjadi salah satu bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

"Begitu banyak bansos yang diberikan ke masyarakat dari mulai untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat," papar Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain subsidi energi, Sri Mulyani juga memaparkan bantuan sosial untuk program keluarga harapan yang dianggarkan sebesar Rp 28,7 triliun, kemudian bantuan kartu sembako senilai Rp 43,8 triliun, dan bantuan iuran jaminan kehilangan pekerjaan Rp 1,2 triliun.

Kemudian ada juga subsidi non energi, Sri Mulyani mencontohkan salah satunya untuk subsidi PSO transportasi, jumlahnya Rp 17,4 triliun. Ada juga bantuan langsung tunai untuk desa senilai Rp 6,5 triliun, dan bantuan penanganan bencana Rp 7,9 triliun.

ADVERTISEMENT

Bantuan sosial lainnya yang cukup besar jumlahnya diberikan pada upaya pemberdayaan masyarakat senilai Rp 86,2 triliun. Programnya ada dua, yaitu subsidi KUR dengan anggaran Rp 36,5 triliun dan subsidi pupuk senilai Rp 49,7 triliun.

Ada juga bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang dianggarkan senilai Rp 69 triliun. Digunakan untuk pembayaran PBI Jaminan Kesehatan Nasional Rp 66,5 triliun, dan juga bantuan PBPU dan BP kelas III senilai Rp 2,5 triliun.

Terakhir ada bantuan sosial untuk layanan pendidikan senilai Rp 37,5 triliun. Rinciannya untuk program Indonesia pintar senilai Rp 15,5 triliun, kartu Indonesia pintar kuliah senilai Rp 17 triliun, dan program baru Sekolah Rakyat senilai Rp 4,9 triliun.

(hal/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads