Anggaran Makan Bergizi Gratis Diprediksi Telan Rp 1,2 Triliun/Hari

Anggaran Makan Bergizi Gratis Diprediksi Telan Rp 1,2 Triliun/Hari

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 20 Agu 2025 09:00 WIB
Sejumlah siswa menikmati makan siang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Padang, Sumatera Barat, Rabu (4/6/2025). Pemkot Padang memulai pelaksanaan program MBG tahap awal di 11 sekolah di Kota Padang dengan dukungan satu dapur utama serta tambahan tujuh dapur baru yang sedang dalam tahap persiapan dengan target bisa menjangkau lebih dari 100 sekolah di kota itu.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ilustrasi.Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Jakarta -

Anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2026 mencapai Rp 335 triliun. Dana ini diambil dari anggaran pendidikan yang sebesar Rp 757 triliun.

Anggaran program makan bergizi gratis dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang diperkirakan menelan Rp 1,2 triliun per hari.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan alokasi anggaran makan gratis per hari sebesar ini ditetapkan berdasarkan jumlah penerima MBG pada 2026 nanti yang akan mencapai 82,9 juta orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan asumsi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG berproduksi sebanyak 20-21 hari per bulan, maka besaran dana yang diperlukan untuk menyediakan makan gratis ini ditaksir bisa mencapai Rp 25 triliun setiap bulan, atau Rp 300 triliun dalam setahun.

"Untuk dana Rp 335 triliun tahun depan itu lebih banyak untuk intervensi makan bergizi. Karena untuk intervensinya saja kami akan menggunakan kurang lebih Rp 1,2 triliun per hari atau sekitar kurang lebih Rp 25 triliun per bulan. Karena penerima manfaatnya sudah kami asumsikan mencakup 82,9 juta," kata Dadan dalam Talkshow Potret 1 Tahun BGN, Selasa (19/8/2025).

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau akhir tahun itu 82,9 juta tercapai, maka tahun depan kami akan mulai dari awal Januari dengan melayani 82,9 juta untuk 20-21 hari per bulan, kemudian 12 bulan selama 1 tahun. Jadi hitungannya demikian," sambungnya.

Sementara itu, untuk sisa anggaran jumbo tadi akan dialokasikan untuk operasional BGN hingga dukungan manajemen. Termasuk salah satunya untuk biaya proses digitalisasi pelaksanaan makan gratis agar setiap pengeluaran SPPG tercatat dan mudah dipantau.

"Jadi sebagian besar sih uangnya mungkin hampir 75% itu untuk intervensi makan bergizi," tegasnya.

Pelaksanaan Program MBG hingga 19 Agustus

Dadan juga melaporkan untuk pelaksanaan MBG hingga Selasa (19/8), baru menyerap anggaran senilai Rp 10,3 triliun dari total anggaran 2025 senilai Rp 71 triliun. Ia menyebut dari jumlah dana tersebut, 20 juta orang tercatat sudah jadi penerima manfaat MBG, baik dari siswa, ibu hamil atau menyusui, serta balita.

Mengingat pemerintah mempercepat target penerima MBG jadi 82,9 juta orang hingga akhir tahun ini, Dadan mengatakan pihaknya juga sudah disiapkan dana tambahan capai Rp 100 triliun hingga akhir 2025 nanti. Dana tambahan ini di luar anggaran Rp 71 triliun yang sudah disiapkan sebelumnya.

"Badan Gizi sampai hari ini kami baru menyerap Rp 10,5 triliun uang yang dianggarkan dari Rp 71 triliun, belum ada menyentuh yang di-standby-kan Rp 100 triliun," ujar Dadan saat ditemui di Kantor Berita Antara, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Namun Dadan menargetkan dari alokasi dana tambahan sebesar Rp 100 triliun tadi, program MBG hanya akan menyerap Rp 50 triliun hingga akhir tahun. Sehingga total anggaran yang akan digelontorkan untuk salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini mencapai Rp 121 triliun.

"Kita sudah punya Rp 71 triliun. Kemudian Pak Presiden sudah siapkan tambahan Rp 100 triliun. Setelah kami hitung-hitung, mungkin kami tidak bisa menyerap Rp 100 triliun. Makanya mungkin kami akan serap maksimal Rp 50 triliun. Karena penerima manfaat di awal 2025 ini kan bertahap ya," tuturnya.

Meski penyerapan anggarannya kini baru Rp 10,3 triliun, Dadan mengatakan dana makan gratis yang terserap akan terus meningkat ke depan, seiring dengan meningkatnya jumlah penerima manfaat. Di mana per September 2025, BGN menargetkan untuk membentuk setidaknya 10.000 SPPG, sehingga dana yang akan diserap bisa mencapai Rp 10 triliun setiap bulan.

"Jadi sekarang sudah Rp 10,3 triliun, dan ini akan semakin meningkat dengan meningkatnya jumlah penerima manfaat. Nanti di bulan September, kalau kita sudah bisa membentuk kurang lebih 10.000 satuan pelayanan pemenuhan gizi, maka setiap bulan itu Rp 10 triliun sendiri," paparnya.

BGN kembali menargetkan akan memiliki 30.000 SPPG dengan 82,9 juta penerima manfaat pada November 2025, sehingga pihaknya akan menyedot anggaran Rp 1,2 triliun per hari atau Rp 25 triliun per bulan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Dengan kata lain, penyerapan anggaran MBG akan sejalan dengan penambahan jumlah penerima manfaat.

Simak juga Video: BGN Buka Suara soal Tambahan Anggaran Makan Gratis hingga Rp 100 Triliun

(igo/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads