Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan keberadaan penggilingan padi kecil di Indonesia semakin terancam akibat persaingan dengan penggilingan padi skala sedang dan besar. Jika kondisi ini dibiarkan, sekitar 1 juta pekerja berisiko kehilangan mata pencaharian.
Amran menjelaskan, saat ini ada lebih dari 161 ribu penggilingan padi kecil yang hanya mampu menghasilkan gabah kering panen (GKP) sekitar 0,5 juta ton per jam dengan kapasitas penggilingan 116 juta ton per tahun. Namun, produksi GKP nasional hanya sekitar 65 juta ton, sehingga banyak mesin tidak terpakai.
Selain itu, terdapat 7.332 penggilingan padi sedang yang mampu menghasilkan 2 juta ton GKP per jam dengan kapasitas 21,1 juta ton per tahun. Sementara itu, penggilingan besar berjumlah 1.056 unit dengan kapasitas 20 juta ton per jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Amran, penggilingan sedang dan besar mampu membeli gabah dengan harga lebih tinggi dibandingkan penggilingan kecil, sehingga membuat posisi penggilingan kecil semakin terdesak.
"Kalau konsepnya pasar bebas tanpa intervensi, penggilingan kecil tinggal menunggu waktu habis. Dan pada saatnya nanti, yang besar ini monopoli. Dari 161 ribu penggilingan, kalau satu unit mempekerjakan 10 orang, berarti 1 juta orang kehilangan pekerjaan," kata Amran dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (21/8/2025).
Ia menambahkan, fenomena tutupnya penggilingan kecil bukanlah hal baru karena sudah terjadi sejak lama akibat ketidakseimbangan struktur pasar dan kapasitas.
"Yang mem-framing seolah-olah banyak pabrik kecil baru tutup itu keliru. Tutupnya sudah sejak 15-20 tahun lalu. Kami sudah paparkan di Rakortas, di Ratas juga sudah kami sampaikan. Ke depan mungkin bisa ditata kembali," ujarnya.
Meski begitu, Amran menilai dinamika pasar belakangan ini justru memberi peluang bagi penggilingan kecil. Hal ini ditopang oleh menurunnya penjualan beras premium di pasar modern, sementara permintaan di pasar tradisional meningkat.
"Dengan kurangnya beras premium di modern market, konsumen bergeser ke pasar tradisional. Ada laporan omset di pasar tradisional naik, dan penggilingan kecil ikut senang. Itu bisa ditunjukkan," ungkapnya.
Tonton juga video "Momen Jokowi Resmikan Sentra Penggilingan Padi di Sragen" di sini:
(rrd/rrd)