RI Diramal Surplus Beras 13,78 Juta Ton

RI Diramal Surplus Beras 13,78 Juta Ton

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 22 Agu 2025 19:00 WIB
Plt Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Nurul Qomariyah
lt Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Nurul Qomariyah/Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksikan ketersediaan beras RI dalam periode Januari sampai September 2025 akan tembus 36,98 juta ton. Diperkirakan produksi beras selama periode tersebut surplus 13,78 juta.

Plt Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Nurul Qomariyah mengatakan, pada periode Januari sampai September 2025 diproyeksikan kebutuhan beras dalam negeri hanya mencapai 23,2 juta ton, sehingga ketersediaan beras masih surplus.

"Potensi ketersediaan beras sejak Januari sd September 2025 diperkirakan bisa mencapai 36,98 juta ton dan kebutuhan kita saat ini 23,2 juta ton. Dengan demikian ada surplus beras mulai Januari sd September nanti tahun ini yang diprediksi mencapai 13,78 juta ton," kata Nurul dalam acara Pesta Rakyat 2025 sesi Bincang Karya Bertajuk 'Agroindustri 4.0: Teknologi Tani untuk Kemandirian Bangsa' di Smesco Convention Hall, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini didukung oleh proyeksi Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture/USDA), yang menyebut bahwa produksi beras RI pada musim tanam 2024-2025 akan mencapai 34,6 juta ton. Nurul mengatakan, angka ini menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN, melampaui Thailand dan Vietnam.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Food and Agriculture Organization (FAO) juga memproyeksikan produksi beras Indonesia bisa tembus sampai 35,6 juta ton pada tahun 2025. Dengan peningkatan produksi ini, menurutnya, fokus pemerintah saat ini adalah memperkuat cadangan beras.

Penguatan cadangan beras dilakukan melalui penyerapan gabah setara beras oleh Perum Bulog. Nurul mengatakan, saat ini serapan Perum Bulog sudah mencapai 2,85 juta ton.

"Secara kumulatif stok beras nasional saat ini mencapai 3,9 juta ton dan sebelumnya 4,21 juta ton. Ini prestasi tertinggi sejak 57 tahun terakhir dan sepenuhnya ini berasal dari produksi dalam negeri, tanpa adanya impor," ujar Nurul.

Nurul menambahkan, hasil dari peningkatan ini pun terlihat nyata di lapangan. Nilai tukar petani (NTP) terus mengalami peningkatan dan sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian terhadap PDB nasional pada triwulan I 2025 secara tahunan (year-on-year/YoY) mencapai 10,52%.

"Sumbangan PDB sektor pertanian terhadap PDB nasional pada triwulan I 2025 secara YoY ialah 10,52% dan ini pun prestasi tertinggi sepanjang sejarah," kata dia.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads