Pengamat Sebut PHK Tokopedia Bertujuan Kurangi Duplikasi Peran

Pengamat Sebut PHK Tokopedia Bertujuan Kurangi Duplikasi Peran

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 25 Agu 2025 14:32 WIB
Tokopedia baru saja mengumumkan adanya kenaikan biaya. Masyarakat yang ingin melakukan belanja online kini harus merogoh kantong lebih.
Tokopedia/Foto: Dimas Ardian/Bloomberg via Getty Images
Jakarta -

Isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal melanda platform e-commerce Tokopedia. Kabar ini tersebar di media sosial, meskipun manajemen Tokopedia belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal tersebut.

Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi mengatakan, langkah PHK diambil seiring dengan efisiensi yang dilakukan para pelaku industri digital. PHK akan dilakukan secara bertahap dan menjadi pola umum pada perusahaan yang telah melakukan merger.

"Layoff ini sangat mungkin dilakukan, meski secara bertahap. Walau manajemen Tokopedia belum beri pernyataan resmi, tapi pola serupa sering terjadi di merger global yang pernah terjadi sebelumnya," jelas Heru saat dihubungi detikcom, Senin (25/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, sejak akhir 2023 unit e-commerce Tokopedia resmi digabung dengan TikTok Shop. ByteDance (induk TikTok) menjadi pemegang saham mayoritas Tokopedia, sementara GoTo hanya menjadi pemegang saham minoritas.

ADVERTISEMENT

Menurut Heru, perusahaan berupaya mengurangi duplikasi peran, terutama di bidang teknologi dan logistik. Hal ini dilakukan di tengah persaingan ketat antar sesama e-commerce.

"Tujuannya mengurangi duplikasi peran, terutama di bidang teknologi dan logistik, untuk hemat biaya di tengah persaingan ketat e-commerce. Tentu saja ini bisa mempengaruhi ribuan karyawan yang terdampak," ujar Heru.

Terkait isu peralihan Tokopedia ke TikTok Shop, ia menilai hal ini menjadi strategi bisnis yang wajar, yakni dengan mengintegrasikan kekuatan marketplace tradisional Tokopedia dengan social commerce TikTok yang viral.

Kelebihannya adalah memperluas akses pasar ke 100 juta lebih pengguna TikTok di Indonesia, tingkatkan penjualan live-streaming, dan inovasi AI untuk personalisasi.

"Sementara kekurangannya adalah ancaman terhadap UMKM lokal yang bergantung pada Tokopedia, potensi monopoli ByteDance yang mengganggu kompetisi serta risiko data privasi. Secara keseluruhan, ini memang menjadi bagian dari efisiensi, tapi butuh regulasi ketat untuk melindungi para karyawan dan ekosistem lokal," tutupnya.

Lihat juga Video Kisah Pemuda Bogor Cari Kerja di JobFest Jaktim Usai Kena PHK

(ily/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads