Korean Air memesan 103 pesawat Boeing pada Senin (25/8), bertepatan dengan kunjungan Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung ke Amerika Serikat (AS). Pesanan itu merupakan yang terbesar dalam sejarah maskapai Korea.
Dilansir dari Reuters, Selasa (26/8/2025), pesanan diperkirakan akan mencakup gabungan pesawat Boeing 787, 777 dan 737. Hal itu berdasarkan sumber Reuters yang mengetahui informasi tersebut.
CEO Boeing Commercial Airplanes Stephanie Pope dan CEO Korean Air Cho Won-tae menghadiri acara peluncuran kesepakatan tersebut bersama Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kesempatan berbeda, CEO Korean Air Cho Won-tae mengatakan pesanan 103 pesawat Boeing yang memecahkan rekor tersebut akan membantu maskapai terbesar Korea berekspansi ke lebih banyak destinasi di AS, Amerika Latin dan Amerika Selatan.
Sekitar 80% dari pesawat baru tersebut akan menggantikan pesawat yang ada dalam armada Korean Air. Cho menuturkan, perusahaan tetap percaya pada Boeing meskipun sebelumnya produsen pesawat tersebut pernah mengalami masalah.
Dalam kesempatan lain, Korean Air juga mengumumkan kesepakatan dengan GE Aerospace mengenai pembelian dan pemeliharaan mesin senilai US$ 13,7 miliar. Sebagian dari pesanan tersebut untuk melengkapi kembali Asiana, anak perusahaan maskapai penerbangan terbesar Korsel.
Pada Maret 2025, Kementerian Perindustrian Korsel mengatakan bahwa Korean Air akan segera menyelesaikan kesepakatan senilai US$ 32,7 miliar untuk mesin baru Boeing dan GE. Tahun lalu, Korean Air mengatakan akan memesan 20 pesawat 777-9 dan 20 pesawat 787-10 dari Boeing, dengan opsi untuk 10 pesawat tambahan dan menandatangani nota kesepahaman pada tahun 2024.
Di tengah kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump, banyak negara sedang merundingkan perjanjian perdagangan untuk pesanan pesawat Boeing dalam jumlah signifikan. Boeing telah memenangkan serangkaian pesanan besar dalam beberapa bulan terakhir.
(aid/rrd)