Presiden Prabowo Subianto mengaku geram dengan adanya pengusaha-pengusaha di Indonesia yang tidak membayar pajak. Beberapa pengusaha bahkan melakukan aksi tipu-tipu agar tidak ditagih pemerintah.
Padahal, pengusaha-pengusaha ini sudah mendapatkan banyak sekali keuntungan dari negara. Mulai dari mendapatkan hak pengelolaan tanah berupa hak guna usaha (HGU) hingga mendapatkan pinjaman dari bank-bank pelat merah milik pemerintah.
Pengusaha-pengusaha macam ini, dinilai Prabowo melihat pemerintah bisa diatur-atur semau mereka. Seharusnya, pengusaha-pengusaha ini tunduk pada negara.
"Saudara-saudara, ada pengusaha-pengusaha yang sudah besar kita kasih HGU, kita kasih kredit dari bank pemerintah. Tapi, sudah dikasih, kasih, kasih dia masih melanggar. Masih nggak mau bayar pajak, masih nipu-nipu, bahkan ada yang di hutan lindung. Mereka ini menganggap pemerintah Indonesia itu seakan-akan bisa gua atur," sebut Prabowo dalam APKASI Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (28/8/2025).
Pemerintah akan bertindak tegas soal hal ini. Prabowo menyatakan pemerintah tak akan mau memberikan pemutihan ataupun berbagai pengampunan lainnya. Jalan keluar bagi pengusaha nakal ini adalah membayar pajak dan denda sebagai ganti ruginya.
Bila hal itu tak mau dilakukan, Prabowo menjamin pemerintah tak akan segan mengambil lahan-lahan yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha tersebut.
"Nggak ada pemutihan-pemutihan! Enak aja, sudah langgar minta diputihkan. Ganti rugi yang benar, kalau tidak ganti rugi. Ya saya ambil (lahannya)," sebut Prabowo.
Menurutnya pemerintah telah menguasai kembali 3,1 juta hektare lahan ilegal pada awal Agustus, akhir bulan ini bisa naik jumlahnya menjadi 3,5 hektare. Di bulan September mendatang Prabowo percaya diri ada lagi 3,7 hektare yang akan diambil alih negara.
Simak juga Video Wamenkeu Pastikan Tak Ada Pajak Naik-Pajak Baru di Tahun Depan!
(acd/acd)