Aksi Massa di Mana-mana, Para Ekonom Soroti 3 Isu Ini

Aksi Massa di Mana-mana, Para Ekonom Soroti 3 Isu Ini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 01 Sep 2025 14:58 WIB
Massa aksi terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8/2025). Suasana sempat memanas ketika kelompok massa kembali berkumpul di lokasi.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), dan The Prakarsa sebagai lembaga think tank ekonomi dan kebijakan publik menggelar acara diskusi sekaligus penyampaian pernyataan sikap atas kondisi gelombang demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah beberapa waktu terakhir.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Imaduddin Abdullah menjelaskan, acara diskusi dan pernyataan sikap ini dilakukan berangkat dari kegelisahan beberapa lembaga think tank ekonomi atas peristiwa yang terjadi beberapa waktu terakhir.

"Kami mencermati secara serius perkembangan sosial ekonomi politik dan kami menilai gelombang demonstrasi yang terjadi beberapa waktu terakhir adalah cerminan kegagalan fundamental dalam pengelolaan ekonomi yang berkeadilan di Indonesia," kata Imaduddin, saat membuka acara tersebut, melalui siaran telekonferensi, Senin (1/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menyinggung tentang pidato yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu yang dipandang kurang menyoroti akar permasalahan yang sebenarnya. Menurutnya, Prabowo lebih fokus pada menjaga stabilitas, bahkan sampai muncul pernyataan menyalahkan asing.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, kami lembaga think tank menilai bahwa mungkin kita perlu mendiskusikan beberapa isu krusial dan juga mencari jalan keluar agar Indonesia mencari jalan keluar, bisa lebih berkeadilan, maju dan sejahtera," ujarnya.

Setidaknya ada 3 isu krusial yang dinilai menjadi penyebab demo. Pertama terkait isu keadilan fiskal dan transparansi anggaran. Kedua, terkait ketimpangan ekonomi yang semakin melebar, serta prioritas anggaran yang disalurkan pemerintah tidak merefleksikan kondisi tersebut.

"Terakhir isu kesejahteraan, ketenagakerjaan, perlindungan tenaga kerja, khususnya pengemudi ojek online yang terkena dampak dalam kondisi beberapa waktu terakhir," kata dia.

Dalam diskusi siang ini, akan hadir memaparkan pandangannya tentang persoalan tersebut antara lain Direktur Eksekutif CORE Indonesia ⁠Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti, Manajer Riset dan Pengetahuan The Prakarsa ⁠Roby Rushandie.

Simak juga Video 'Pemerintah Raup Rp 7,7 T di Sektor Pajak Ekonomi Digital per Juli':

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads