Sri Mulyani-Bos BI Rapat Bareng DPD Lewat Zoom, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani-Bos BI Rapat Bareng DPD Lewat Zoom, Ini yang Dibahas

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 02 Sep 2025 11:37 WIB
Sri Mulyani Cs Rapat Bareng DPD Lewat Zoom.
Foto: Sri Mulyani cs Rapat Bareng DPD Lewat Zoom. Foto: Anisa Indriani/detik.com
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini melakukan rapat kerja dengan Komite IV DPD RI secara online. Tidak sendiri, rapat juga dilakukan bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Rapat dibuka oleh Ketua Komite IV DPD RI Ahmad Nawardi sekitar pukul 10.10 WIB. Rapat ini di antaranya membahas pokok-pokok dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

"Mendengarkan penjelasan Kementerian Keuangan mengenai arah kebijakan fiskal nasional 2026, termasuk asumsi dasar ekonomi makro, proyeksi pendapatan negara, kebijakan belanja negara, perkiraan defisit dan strategi pembiayaannya, serta detail alokasi belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah termasuk dana desa," kata Nawardi yang disiarkan di YouTube DPD RI, Selasa (2/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Kementerian PPN/Bappenas, akan disampaikan terkait sinkronisasi RAPBN 2026 dengan perencanaan pembangunan atau RKP 2026 dan RPJMN 2025-2029.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dari BI akan disampaikan mengenai arah kebijakan moneter 2026 dan proyeksi indikator ekonomi makro, pertumbuhan inflasi, nilai tukar, hingga proyeksi suku bunga ke depan.

"Kita akan mengidentifikasi permasalahan dan isi strategis dalam RAPBN 2026 yang berdampak pada daerah. Diharapkan melalui rapat kerja ini, DPD RI memperoleh kejelasan mengenai langkah pemerintah pusat dalam mendukung pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di daerah melalui instrumen APBN 2026," jelas Nawardi.

Hasil diskusi akan dirumuskan menjadi poin-poin pertimbangan DPD RI terhadap RUU APBN 2026. Pertimbangan ini mencakup pandangan atas kebijakan fiskal 2025 khususnya terkait alokasi anggaran ke daerah, serta rekomendasi untuk penyempurnaan RAPBN 2026 agar lebih berpihak kepada kebutuhan riil daerah.

"Secara keseluruhan rapat kerja ini bertujuan memastikan bahwa suara dan kepentingan daerah tersalurkan dalam proses perencanaan RAPBN, sehingga APBN 2026 dapat mendukung pemerataan pembangunan sesuai kondisi dan kebutuhan daerah," imbuhnya.

Berikut asumsi dasar ekonomi makro 2026 :

- Pertumbuhan ekonomi 5,4%
- Inflasi 2,5%
- Suku bunga SBN 10 tahun 6,9%
- Nilai tukar Rp 16.500/US$
- Harga minyak mentah Indonesia US$ 70/barel
- Lifting minyak mentah 610 ribu barel per hari
- Lifting gas bumi 984 ribu barel setara minyak per hari

(aid/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads