Investor Kabur Gegara Aksi Rusuh, Siap-siap Dampaknya ke Warga

Investor Kabur Gegara Aksi Rusuh, Siap-siap Dampaknya ke Warga

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 02 Sep 2025 14:33 WIB
Demo di depan gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, siang ini memanas. Massa sempat menutup akses Tol Dalam Kota hingga membuat lalin terdampak.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Kerusuhan yang terjadi selama aksi unjuk rasa di berbagai daerah menimbulkan kerugian besar bagi negara, terutama akibat rusaknya berbagai fasilitas umum dan kantor pemerintahan. Namun, di luar itu, kericuhan juga dinilai dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya pada sektor investasi dalam negeri.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, mengatakan bahwa kerusuhan saat aksi demonstrasi secara langsung dapat mempengaruhi citra penegakan hukum, yang berkaitan dengan iklim usaha dan investasi di Indonesia.

Belum lagi masalah utama lainnya, yakni rusaknya fasilitas keamanan seperti kantor polisi, yang membuat citra keamanan di Indonesia tercoreng. Kondisi ini diperkirakan dapat membuat investor, khususnya asing, berpikir ulang untuk menanamkan modal, bahkan bisa saja menarik investasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iklim investasi kita menjadi kurang baik, terutama salah satu parameternya adalah stabilitas sosial, politik, dan keamanan. Saya kira ini penting karena yang menjadi titik sentralnya adalah kantor-kantor kepolisian yang dibakar, dan itu tentu berdampak pada makna bagaimana negara memberikan kepastian keamanan atau tidak bagi para investor," kata Tauhid kepada detikcom, Selasa (2/9/2025).

Ketidakpastian dari sisi keamanan inilah yang kemudian mendorong para investor asing menarik kembali dananya. Terutama dari investasi di pasar modal maupun saham dalam negeri.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, penarikan dana investasi ini akan sangat terlihat dari pelemahan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Kemudian, karena adanya penarikan dana asing, nilai tukar rupiah biasanya juga akan melemah. Sebab para investor asing akan menjual rupiah yang dimilikinya untuk ditukar dengan mata uang lain seperti dolar.

"Ketika ada demo berkepanjangan, yang paling cepat biasanya direspons oleh market. Begitu banyak dana yang keluar, terutama di pasar, baik itu untuk saham maupun surat utang negara. Jadi pasti ada efek dana asing keluar," ucapnya.

"Jangka pendek pasti direspons dengan saham kita turun, nilai rupiah kita sedikit terdepresiasi. Saya kira jangka pendek biasanya langsung direspons seperti itu," jelas Tauhid lagi.

Sementara untuk jangka panjang, jika aksi demo terus berlangsung, apalagi berujung pada kerusuhan, maka bukan hal yang mustahil jika para investor akan menahan modal untuk pengembangan usahanya di Indonesia. Akibatnya, penciptaan lapangan kerja baru akan tertekan.

"Mereka wait and see dulu untuk ekspansi usaha, terutama investor dari luar. Kalau investor dalam negeri mungkin masih punya harapan, dari luar wait and see dulu," tegas Tauhid.

Senada, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal, mengatakan bahwa dampak kerusuhan terhadap ekonomi akan terlihat pertama kali dari penurunan IHSG.

"Kalau investor di pasar keuangan, di saham ya. Jadi kita bisa melihat misalkan IHSG itu sempat melemah," kata Faisal.

Namun, di luar itu, Faisal menilai kericuhan selama aksi demonstrasi tidak akan terlalu mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modalnya, terutama untuk proyek besar, ekspansi bisnis, atau investasi jangka panjang dari luar negeri.

"Investor mestinya tidak hanya melihat kejadian sesaat. Faktor kuncinya adalah sejauh mana pemerintah bisa meredakan kericuhan tersebut," ucapnya.

"Apalagi kalau bicara investor FDI (foreign direct investment), saya pikir tidak terlalu terpengaruh. Pemikirannya lebih jangka panjang," terang Faisal lagi.

Pada akhirnya, di luar investasi pasar modal atau saham, menurut Faisal, aksi unjuk rasa yang berujung ricuh kemarin tidak akan banyak mengganggu pendanaan usaha dalam negeri. Dengan catatan, pemerintah mampu mengendalikan massa dan tidak ada demonstrasi rusuh lanjutan.

"Jadi walaupun sampai terjadi perusakan, kalau kemarin itu sudah selesai dan sampai sekarang tidak ada lagi lanjutan, saya pikir investor tidak terlalu banyak terganggu," pungkasnya.

Simak juga Video 'Investor Asing Mulai Kembali Inflow Menghijaukan IHSG!':
(igo/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads