Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak akan memangkas tarif impor yang dikenakan barang-barang asal India yang masuk ke negaranya. Trump telah menggandakan tarif impor ke India usai negara itu tetap membeli minyak dari Rusia.
Pungutan tarif tinggi itu telah berlaku sejak Rabu (28/8/2025) lalu. Saat ditanya mengenai rencananya menurunkan sebagian tarif ke India, Trump menjawab singkat, "Tidak," katanya dikutip dari Business Time, Rabu (3/9/2025).
Trump menilai hubungan antara AS-India baik. Namun, hubungan dagang kedua negara itu tidak seimbang lantaran tingginya tarif yang dikenakan India ke AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama bertahun-tahun, hubungan ini sepihak. India mengenakan tarif yang sangat tinggi kepada kami, mungkin yang tertinggi di dunia," terang Trump.
Tarif AS terhadap India tetap diberlakukan meskipun negosiasi antara AS-India telah berlangsung selama berbulan-bulan. Menurut pejabat perdagangan, tarif tinggi serta kebijakan proteksionis India telah membuat jengkel para negosiator perdagangan AS.
Mulanya, Trump menetapkan bea masuk 25% untuk ekspor India dan melonjak dua kali lipat menjadi 50% pada minggu lalu. Pungutan tersebut berdampak pada lebih dari 55% barang yang dikirim ke AS, pasar ekspor terbesar India.
Trump sebelumnya menyampaikan India telah menawarkan penghapusan tarif atas barang-barang asal AS. Trump menilai tawaran tersebut telah terlambat. Menurutnya, seharusnya penawaran itu datang sejak dulu.
"Mereka sekarang menawarkan pemangkasan tarif hingga nol, tetapi sudah terlambat. Seharusnya mereka sudah melakukannya bertahun-tahun yang lalu," kata Trump di Truth Social dikutip dari Reuters, Selasa (2/9/2025).
(rea/ara)