RI Impor Senjata, Granat hingga Rudal Rp 1 Triliun

RI Impor Senjata, Granat hingga Rudal Rp 1 Triliun

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 03 Sep 2025 15:48 WIB
Pussenarhanud TNI AD latihan perang menembak rudal pesawat musuh di AWS Lumajang
Ilustrasi/Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim
Jakarta -

Indonesia masih impor besar-besaran untuk peralatan militer. Sepanjang Januari-Juli 2025, impor senjata dan amunisi serta bagiannya tercatat senilai US$ 65 juta atau setara Rp 1,06 triliun (kurs Rp 16.386).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (3/9/2025), impor itu dilakukan melalui tiga kategori. Pertama, impor senjata militer selain revolver serta pistol senilai US$ 46,83 juta atau Rp 767,35 miliar dengan volume mencapai 99.883 kilogram (kg).

Jika dirinci, Uni Emirat Arab menjadi pemasok terbesar dengan nilai US$ 25,84 juta. Setelah itu, disusul Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 11,58 juta, Italia US$ 7,36 juta dan negara lainnya US$ 2 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, Indonesia juga tercatat masih melakukan impor bom, granat, torpedo, ranjau, rudal dan amunisi perang sejenisnya senilai US$ 17,84 juta atau Rp 292,32 miliar sampai Juli 2025. Volume untuk impor jenis itu mencapai 25.326 kg.

ADVERTISEMENT

Prancis menjadi negara pemasok terbesar untuk Indonesia mendapatkan bom, granat, torpedo, ranjau, rudal dan amunisi perang dengan nilai US$ 12,66 juta, diikuti Republik Ceko sebesar US$ 2,52 juta, Korea Selatan US$ 1,67 juta, serta negara lainnya US$ 979.822.

Sementara itu, impor untuk kategori amunisi dan proyektil lainnya termasuk peluru tercatat lebih kecil, yakni US$ 358.677 dengan volume 16.423 kg. AS mendominasi pasokan ini dengan nilai US$ 255 ribu, disusul Korea Selatan dan Jepang.

Simak juga Video: Kata Warga soal Benda Mirip Granat di Sekitar TKP Ledakan Gudang Amunisi

(aid/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads