Elon Musk Bakal Makin Tajir, Dapat Gaji US$ 1 Triliun

Elon Musk Bakal Makin Tajir, Dapat Gaji US$ 1 Triliun

Retno Ayuningrum - detikFinance
Minggu, 07 Sep 2025 22:30 WIB
U.S. President Donald Trump and Elon Musk attend a press conference in the Oval Office of the White House in Washington, D.C., U.S., May 30, 2025. REUTERS/Nathan Howard
Elon Musk - Foto: REUTERS/Nathan Howard
Jakarta -

Tesla mengusulkan paket gaji CEO Elon Musk dengan nilai US$ 1 triliun atau sekitar Rp 16.000 triliun (kurs Rp 16.000). Paket gaji super jumbo ini muncul usai perusahaan tersebut memindahkan berbadan hukum dari Delaware ke Texas.

Langkah tersebut diambil setelah tahun lalu perusahaan membatalkan paket gaji Musk senilai US$ 56 miliar yang dianggap tak masuk akal dan merugikan pemegang saham. Hal ini memicu Musk mendesak perusahaan-perusahaan besar meninggalkan Delaware dan Tesla pun resmi berkedudukan di Texas.

Dengan dipindahkan ke Texas, Tesla kini mempunyai ruang hukum yang lebih longgar untuk memberikan kompensasi besar ke Musk. Undang-undang korporasi Texas dinilai memberikan korporasi kuat terhadap manajemen dan menyulitkan pemegang saham untuk menggugat keputusan dewan direksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tesla sepenuhnya dilindungi dari tuntutan hukum pemegang saham di Texas," ujar Profesor Hukum dari University of Colorado, Ann Lipton, dikutip Reuters Minggu (7/9/2025).

ADVERTISEMENT

Berbeda dengan paket gaji 2018, kali ini Musk akan diizinkan menggunakan hak suaranya dalam rapat pemegang saham. Dengan kepemilikan saham sekitar 13,5%, Musk mempunyai suara yang signifikan.

Tahun lalu, para pemegang saham perusahaan memilih untuk meratifikasi paket gaji Musk 2018 sebagai upaya membatalkan eksekusi pengadilan. Namun, hakim Delaware menegaskan keputusan itu tetap berlaku.

Dengan posisi sebagai pemegang saham besar dan perlindungan hukum dari Texas, peluang Musk untuk meraih gaji triliunan dolar ini nyaris tanpa hambatan. Paket kompensasi tersebut sekaligus mempertegas posisi Musk sebagai orang terkaya di dunia, sekaligus CEO dengan bayaran paling fantastis dalam sejarah korporasi.

(rea/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads