Bos BGN Klaim 2 Bulan Kerja sampai Jam 11 Malam Kebut Dapur MBG

Bos BGN Klaim 2 Bulan Kerja sampai Jam 11 Malam Kebut Dapur MBG

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 08 Sep 2025 18:00 WIB
Kepala BGN Dadan Hindayana (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Kepala BGN Dadan Hindayana (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan pihaknya bekerja hingga larut malam untuk mempercepat perluasan pembangunan dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dalam program makan bergizi gratis (MBG). Dadan menerangkan pihaknya selama dua bulan terakhir telah bekerja dari 08.30 hingga 23.00 WIB.

"Dan kami [BGN] sudah hampir 2 bulan ini bekerja dari mulai setengah 9 pagi sampai jam 11 malam untuk melakukan percepatan-percepatan untuk seluruh SPPG atau mitra yang sudah mendaftar di portal mitra," kata Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Selain itu, Dadan menyebut BGN juga efisiensi waktu untuk melakukan kunjungan ke lapangan. Hingga Senin (8/9/2025) siang, sebanyak 7.477 SPPG telah beroperasi yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, masih ada 5 kabupaten belum terdapat SPPG yang beroperasi. Kelima kabupaten, yakni, Papua Barat, Kepulauan Pegunungan Arfak, Sumba Tengah, Maybrat, Tambrauw, Mahakam Ulu. Dadan menilai jumlah SPPG merupakan hal yang penting, sebab penyerapan MBG identik dengan jumlah SPPG yang beroperasi.

ADVERTISEMENT

"Setiap 1 SPPG operasional, maka di bulan itu 1 SPG akan menyerap kurang lebih Rp 1 miliar. Jadi kalau ada 7.000 SPPG itu artinya akan ada Rp 7 triliun yang terserap di bulan itu. Jadi kalau ada 14 SPPG, maka akan ada Rp14 triliun di bulan bersangkutan akan terserap," tambahnya.

Saat ini, program MBG telah menjangkau sebanyak 22 juta penerima manfaat. Adapun pada September 2025, BGN menargetkan 14.000 SPPG beroperasi dengan menjangkau 42 juta penerima manfaat. Hasilnya, realisasi di lapangan melampaui target BGN.

Pada Oktober, BGN menargetkan anggaran yang bakal diserap mencapai Rp 37,86 triliun dengan 21.000 SPPG akan terbentuk serta menjangkau 63 juta penerima manfaat. Pada November, ia menargetkan 25.000 SPPG aglomerasi dan 6.000 SPPG di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta sebanyak 82,9 juta penerima manfaat mendapatkan program ini.

Kemudian pada Desember 2025, BGN menargetkan penyerapan anggaran MBG dapat mencapai Rp 76,42 triliun. "Jadi kalau program untuk makan bergizi gratisnya di anggaran 2025 itu Rp 52 triliun, maka di tahun 2025 ini akan membutuhkan tambahan Rp 24 triliun untuk program makan bergizi sendiri atau intervensinya," terangnya.

Simak juga Video: Kepala BGN Sebut Total Perputaran Uang dari Adanya MBG Rp 28 Triliun

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads