Heboh Anggaran dari Pendidikan, Bos BGN Buka Suara

Heboh Anggaran dari Pendidikan, Bos BGN Buka Suara

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 08 Sep 2025 20:00 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. (Adrial/detikcom).
Foto: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. (Adrial/detikcom).
Jakarta -

Media sosial sempat diramaikan anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) pada 2026 bersumber dari anggaran pendidikan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan pagu anggaran BGN pada 2026 sebesar Rp 268 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk program pemenuhan gizi nasional Rp 255,58 triliun dan program dukungan manajemen Rp 12,4 triliun.

Bila dilihat anggaran per fungsi, Dadan menilai anggaran BGN pada 2026 berdasarkan fungsi kesehatan sebesar Rp 24,7 triliun, Rp 223 triliun dari fungsi pendidikan dan Rp 19,7 triliun dari fungsi ekonomi.

"Jadi di dalam nota keuangan yang kemudian ramai dibahas itu semuanya masuk dalam anggaran pendidikan, padahal sebetulnya dari pendidikan 83,4%, kesehatan 9,2%, ekonomi 7,4%. Jadi berasal dari tiga sumber fungsi," kata Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Senin (8/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadan menerangkan program MBG tahun depan akan menyasar di jenjang pendidikan Paud/Raudhatul Athfal hingga TK ditetapkan alokasi anggaran Rp 27 triliun dengan menyasar 8,1 juta penerima manfaat. Untuk jenjang SD/MI sederajat dialokasikan anggaran sebesar Rp 94 triliun dengan target 28 juta siswa.

Kemudian makan bergizi kepada anak sekolah SMP/MTS senilai Rp 46,296 triliun dengan target penerima 13,9 siswa. Kemudian bantuan makan bergizi kepada anak sekolah SMA/MA dengan anggaran Rp 41,9 triliun yang menargetkan 12,5 juta siswa. Kemudian program MBG ke anak SLB dianggarkan Rp540 miliar.

ADVERTISEMENT

"Dan bantuan makan bergizi kepada santri kurang lebih 6% senilai Rp 13,388 triliun. Total Rp 223,58 triliun dengan target kurang lebih 67 juta," jelasnya.

Selain menyasar anak-anak sekolah, Dadan juga telah menargetkan program tersebut menyentuh balita, ibu hamil dan menyusui. Untuk ibu hamil, Dadan menyebut telah menganggarkan senilai Rp 7,3 triliun dengan menargetkan 2,2 juta orang. Anggaran MBG untuk balita senilai Rp 8,6 triliun dengan target 2,5 juta. Untuk ibu menyusui, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 8,791 triliun dengan target 2,64 juta orang.

"Jadi dengan anggaran yang ada maka ini akan mencakup kurang lebih 74.560.151 orang penerima manfaat dengan total alokasi anggaran kurang lebih Rp 248,285 triliun," tambahnya.

Sebelumnya, anggaran BGN pada 2026 ramai dibahas netizen di media sosial. Anggaran BGN disorot lantaran diambil dari APBN pendidikan dengan total Rp 757 triliun.

"Guys, APBN pendidikan kita 757 Triliun (2026), diambil untuk MBG, 335 Triliun. ini hampir separonya. Sekian. Gelap," tulis @zana*****.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sempat menjabarkan alokasi anggaran pendidikan tahun 2026. Dalam Rancangan Anggaran Belanja dan Pengeluaran (RAPBN) 2026, total anggaran untuk pendidikan mencapai Rp 757,8 triliun.

Untuk sekolah dan kampus anggaran mencapai Rp 150,1 triliun. Kemudian untuk siswa dan mahasiswa Rp 401,5 triliun dan untuk guru, dosen, dan tenaga kependidikan senilai Rp 178,7 triliun.

"Untuk yang benefitnya diterima oleh guru dan dosen, dan tenaga pendidikan itu Rp178,7 triliun," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada Jumat (15/8/2025).

Dari bahan paparannya, anggaran MBG mencapai Rp 335 triliun atau sekitar 44% dari total anggaran pendidikan 2026 yang besarnya Rp 757,8 triliun.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads