Penyaluran bantuan sosial (bansos) ke masyarakat masih belum optimal. Pemerintah mengakui banyak program bansos yang gagal dinikmati masyarakat atau malah salah sasaran.
Bahkan menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB), Rini Widyantini, sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) disinyalir turut menikmati program bantuan dari pemerintah. Meskipun Rini mengaku tak tahu berapa jumlah pasti ASN yang menerima bantuan.
"Saya juga dapat data katanya banyak ASN yang dapat bantuan untuk kemiskinan. Itu ada datanya tapi saya juga belum melihat berapa orang," ungkap Rini dalam Digital Resilience Summit 2025 di Kantor Peruri, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Rini menilai ada persoalan berkaitan dengan data antar lembaga yang tidak saling terhubung. Hal ini menyebabkan satu orang bisa menerima berbagai macam bansos pemerintah.
"Bahkan ketika tepat sasaran pun karena datanya tidak interoperability, itu kadang-kadang 1 orang itu dapat bantuan yang dari berbagai macam," tuturnya.
Rini juga menyinggung penggunaan anggaran yang banyak mengalir untuk kegiatan rapat dan konsinyering. Padahal yang dibutuhkan saat ini adalah membangun sistem agar setiap bantuan dari pemerintah dapat tersalurkan ke pihak yang tepat.
"Tadi Pak kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan mengatakan banyak sekali program kemiskinan itu tidak sampai ke masyarakat. Kenapa?Seringkali kita menghabiskan uang untuk rapat misalnya, hanya untuk konsinyering misalnya, untuk apa? Tapi lupa bagaimana sebetulnya kita membangun supaya masyarakat itu tepat sasaran," ujar Rini.
Oleh karena itu, Rini menekankan pentingnya efisiensi administrasi yang harus berdampak langsung pada masyarakat. Ia merujuk pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan pemerintah harus dirasakan masyarakat.
"Pak Presiden selalu mengatakan setiap 1 rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah itu harus mempunyai dampak kepada masyarakat ya. Percuma kita punya anggaran triliunan tapi tidak ada dampaknya kepada masyarakat," tutupnya.
Simak juga Video 'Orang Miskin di Jatim Terbanyak, Tapi Pertumbuhan Ekonominya Naik':
(acd/acd)