Pemerintah Setop Sementara Impor Gula Kristal Mentah

Pemerintah Setop Sementara Impor Gula Kristal Mentah

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 11 Sep 2025 15:05 WIB
Wamentan Sudaryono di Temanggung, Minggu (20/7/2025).
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono /Foto: Eko Susanto/detikJateng
Jakarta -

Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara impor raw sugar atau gula kristal mentah bahan baku gula industri atau rafinasi. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan penghentian sementara impor ini dilakukan karena ditemukan kebocoran gula rafinasi ke pasar tradisional, sehingga gula petani menumpuk.

"Keputusannya adalah kita setop dulu (impor gula mentah), kita serap bagaimana gula dalam negeri agar bisa terserap dengan baik. Kita ingin semangatnya dari Pak Presiden adalah bagaimana produksi dalam negeri itu dioptimalkan untuk kebutuhan dalam negeri dan kita kurang-kurangi impor. Sebisa mungkin kita tidak impor beras dan tidak impor jagung di tahun ini, dan tidak impor gula yang tadi dibahas kan gula industri," kata dia ditemui di Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).

Dalam kesempatan itu, Sudaryono menyebutkan realisasi impor gula kristal mentah telah mencapai 70% dari total 4 juta ton. Sisanya sementara ini disetop untuk tidak masuk ke Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang sudah terealisasi sekarang kan 70% untuk gula impor, raw sugar-nya. Nah, keputusan hari ini, sisanya itu sementara kita hold dulu," terangnya.

Adapun salah satu penyebab bocornya gula rafinasi ke pasar tradisional karena harganya lebih murah dibandingkan gula konsumsi dari petani tebu. Kebocoran ini pun yang menyebabkan sebanyak 100 ribu ton gula petani numpuk atau tidak terserap oleh pasar.

ADVERTISEMENT

"Efeknya adalah gula konsumsi yang diproduksi dari petani yang digiling di pabrik gula, itu serapanya rendah, 100 ribu ton macet, sehingga kan itu merugikan ya, merugikan petani. Ini kenapa? Karena gula rafinasi itu harganya jauh lebih murah daripada gula konsumsi," jelasnya.

Untuk jangka panjang, terkait importasi gula memang direncanakan untuk tidak dilakukan lagi. Namun, Sudaryono mengakui hal ini membutuhkan waktu dan bertahap.

"Sekarang ini target di tahun ini kan kebutuhan swasembada pangan untuk kebutuhan konsumsi. Nah industrinya pelan-pelan nanti kita harus, kita ambil porsinya sehingga kita betul-betul swasembada bagi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri,"tutupnya.

Simak juga Video: Zulhas: Tidak Ada Impor Beras, Gula dan Garam Tahun Ini!

(ada/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads