Perusahaan Farmasi Buka Suara soal Alkes AS Bebas Tarif Masuk ke RI

Perusahaan Farmasi Buka Suara soal Alkes AS Bebas Tarif Masuk ke RI

Andi Hidayat - detikFinance
Jumat, 12 Sep 2025 12:43 WIB
PT Meditronik Hospilab Indonesia Produsen Alkes yang berpusat di Surabaya dan Kabupaten Pasuruan
Ilustrasi/Foto: Praditya Fauzi Rahman
Jakarta -

Emiten alat kesehatan (alkes), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), turut berkomentar ihwal kerangka kesepakatan dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu. Kesepakatan tersebut salah satunya memuat pembebasan tarif impor produk alkes dari AS untuk masuk ke Indonesia.

Direktur Kalbe Farma, Kartika Setiady, mengaku akan mendukung rencana pemerintah dalam memperkuat ketahanan kesehatan dalam negeri. Menurutnya, rencana ini juga membuka peluang bisnis bagi perseroan untuk terlibat dalam pemasaran produk alkes dari Kalbe Farma di pasar domestik.

"Jadi memang menarik sekali terkait dengan alat kesehatan dan import ya. Jadi kami sejauh ini sangat mendukung upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperkuat ketahanan kesehatan Indonesia, terutama dari sisi alat kesehatan. Sehingga yang sebelumnya bisnis model kami adalah berfokus pada import, dan melakukan pemasaran di Indonesia," ungkap Kartika dalam acara Public Expose secara virtual, Jumat (12/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kartika menjelaskan, Kalbe tengah memperluas kapasitas produksi dengan merakit hingga memproduksi alkes secara lokal. Salah satunya melalui pabrik benang bedah yang sudah mulai beroperasi di dalam negeri.

ADVERTISEMENT

"Dari sisi alat kesehatan kita sudah mulai dengan beberapa proyek, salah satunya adalah benang bedah, di mana kita sudah memiliki pabrik untuk memproduksi benang bedah secara lokal. Dan di luar itu juga kita melakukan berbagai proyek di mana kita berpartner dengan berbagai mitra dari luar negeri untuk mulai melakukan perakitan medical equipment untuk pasar Indonesia," jelasnya.

Ia menjelaskan, gejolak tarif yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat perseroan mengubah strategi bisnisnya dari yang semula berfokus pada pasar ekspor. Sejauh ini, perseroan juga telah menjajaki berbagai proyek bersama mitra luar negeri untuk merakit peralatan medis di Indonesia, salah satu dengan GE Healthcare dari AS, di mana Kalbe berkesempatan melakukan assembly untuk produk CT Scan.

"Dengan adanya gejolak tarif yang baru-baru ini terjadi, kita melihat bahwa kami akan tetap melakukan inisiatif ini karena memang ini merupakan bagian dari strategi kami untuk membangun kompetensi di bidang alat kesehatan," ungkapnya.

"Sejauh ini kita juga melihat bahwa kita bisa bekerjasama dengan banyak mitra dari luar negeri, termasuk juga mitra dari Amerika Serikat. Dalam hal ini adalah GE Healthcare, di mana kita sudah mempunyai suatu kesempatan untuk melakukan assembly dari produk GE Healthcare, yaitu CT Scan Machines," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, industri alkes dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat yang dipatok sebesar 19%. Tantangan itu juga muncul dari rencana penghapusan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang merupakan bagian dari kesepakatan perdagangan kedua negara.

Simak Video 'Trump: Tanpa Kebijakan Tarif, AS Akan Dimanfaatkan Negara Lain':

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads