bank bjb mendukung penuh peluncuran inisiatif 'Imah Merenah Hirup Tumaninah' yang diusung Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Adapun program itu bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan rumah.
Direktur Utama bank bjb, Yusuf Saadudin mengatakan dukungan bank bjb menjadi upaya berkelanjutan perseroan dalam memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan yang inklusif serta mendorong kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan olehnya di acara peluncuran program 'Imah Merenah Hirup Tumaninah' di Sabuga ITB, Kota Bandung, Kamis (18/9/2025). Hadir dalam acara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Gubernur Erwan Setiawan, perwakilan Kemenko Perekonomian serta Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dukungan pada program ini, merupakan langkah nyata bank bjb dalam mengakselerasi penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat," kata Yusuf dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/9/2025).
Dia menjelaskan sebagai bank yang berakar di Jawa Barat, bank bjb memiliki kepedulian kuat untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan, termasuk melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Kami menyambut baik inisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi warganya. Bank bjb siap mendukung penuh program ini dengan menjadi mitra strategis dalam penyaluran kredit perumahan. Kami yakin, dengan sinergi yang kuat, dapat membantu lebih banyak masyarakat di Jawa Barat memiliki rumah impian mereka," ujar Yusuf Saadudin.
Dia menjelaskan, hingga 22 Agustus 2025, realisasi FLPP secara nasional telah mencapai 178.060 unit rumah, atau sekitar 50.87% dari target 350.000 unit tahun ini. Dari jumlah tersebut, bank bjb bersama bjb syariah telah menyalurkan 5.049 unit rumah dari total alokasi 10.000 unit, atau sekitar 50.49% dari porsi yang ditargetkan.
"Tidak berhenti di sana, sejak 2016 hingga pertengahan 2025, bank bjb telah menyalurkan 38.878 unit rumah FLPP. Rekam jejak panjang ini menunjukkan konsistensi bank bjb dalam mendukung agenda nasional perumahan rakyat," jelasnya.
Dia mengatakan capaian ini menjadi prestasi tersendiri. Menurutnya, dengan kinerja ini, bank bjb bukan hanya mendukung target nasional tiga juta rumah, tetapi juga menunjukkan kontribusi riil terhadap pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat berpenghasilan rendah.
"Di Jawa Barat sendiri, realisasi FLPP tercatat sebagai yang tertinggi secara nasional. Dari alokasi 23.000 unit rumah, sudah terealisasi sebanyak 36.546 unit rumah. Hal ini menjadikan provinsi ini sebagai motor utama dalam pencapaian program rumah subsidi, dengan bank bjb memegang peran penting di dalamnya," ungkapnya.
Dia menjelaskan dalam program 'Imah Merenah Hirup Tumaninah' bank bjb tidak hanya menyiapkan skema pembiayaan rumah dengan bunga terjangkau. Pihaknya juga akan memperluas akses melalui Kredit Program Perumahan (KPP).
"Fasilitas ini ditujukan bagi pelaku usaha di bidang properti dan pembangunan, seperti developer, toko bangunan, dan pengusaha lainnya," tuturnya.
Dia mengatakan kemudahan lain juga tersedia melalui program FLPP seperti uang muka 1%, bunga tetap 5% selama 20 tahun, serta bebas PPN, PBG, dan BPHTB. Skema ini dirancang agar lebih inklusif, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menjangkau rumah subsidi.
"Partisipasi bank bjb dalam program ini menjadi bukti nyata semangat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan asosiasi pengembang. Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem perumahan yang berkelanjutan, baik dari sisi penyediaan rumah maupun dampak ekonomi," jelasnya.
Dia menilai dampak berganda dari program perumahan juga signifikan. Selain memberi kesempatan masyarakat memiliki rumah, sektor konstruksi bergerak, lapangan kerja baru terbuka, dan industri pendukung ikut berkembang. bank bjb menilai efek domino ini penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.
"Program 'Imah Merenah Hirup Tumaninah' sejalan dengan agenda pembangunan Jawa Barat yang mengedepankan kesejahteraan sosial. Dengan dukungan bank bjb, akses masyarakat Jawa Barat terhadap rumah layak kian nyata, menjadikan perumahan sebagai instrumen pemerataan social," ungkapnya.
bank bjb memastikan sinergi akan terus diperkuat, baik dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi pengembang, maupun lembaga lain. Ke depan, bank bjb berkomitmen memperluas kontribusi dalam mendukung pencapaian target pembangunan perumahan nasional.
"Dengan pengalaman panjang, kinerja nyata, dan dukungan pemerintah, bank bjb siap menjadi motor penggerak pembangunan daerah sekaligus memastikan masyarakat Jawa Barat semakin mudah memiliki hunian yang layak, terjangkau, dan berkelanjutan," tutupnya.
(akn/ega)