Bukan rahasia lagi jika logam mulia atau emas batangan jadi salah satu alat investasi jangka panjang yang paling aman. Nilai emas cenderung naik dan tidak rentan terhadap pergolakan ekonomi. Namun yang kerap menjadi persoalan, tak sedikit orang yang merasa harga emas saat ini cukup mahal.
Bahkan harga logam mulia Antam yang kerap menjadi patokan harga emas di Indonesia, per hari ini sudah berada di level tertinggi sepanjang sejarah yakni Rp 2.123.000/gram. Harga yang cukup tinggi terutama bagi mereka kelompok kelas menengah dengan gaji tak seberapa.
Perencana Keuangan Andy Nugroho berpendapat ada sejumlah strategi yang bisa dilakukan kelas menengah untuk tetap bisa membeli emas meski harganya sudah sangat tinggi. Salah satunya dengan menyisihkan dana setiap bulan untuk digabung membeli emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan idealnya mereka menyisikan uangnya untuk investasi itu 10% dari penghasilan. Nah misalkan kalau dengan UMR Jakarta Rp 5,2 juta gitu kan, berarti kan mereka perbulannya bisa menyisikan Rp 520 ribu, dibuletin Rp 500 lah ya," katanya kepada detikcom, Senin (22/9/2025).
"Bisa nggak untuk langsung beli emas? Memang belum dapat gitu kan 1 gramnya. Nah kalau memang mereka ingin tetap bisa investasi di situ, pilihannya adalah pertama mereka bisa nabung dulu. Mereka bisa nabung dulu untuk kemudian 4 bulan lagi mereka bisa beli yang 1 gramnya. Atau mereka nabung 2 bulan untuk beli yang per 0,5 gramnya," jelas Andy lagi.
Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan pembelian emas investasi dengan cara mencicil. Menurutnya saat ini sudah banyak lembaga keuangan yang menyediakan layanan ini, misalkan saja Pegadaian dan sejumlah perbankan termasuk bank-bank Syariah.
"Jadi, hari ini harganya 1 gram berapa? Rp 2 juta/bulan, ya sudah deh dibeli dulu. Kayak pay letter jatuhnya, jadi kayak gitu. Saya beli dulu barangnya hari ini kemudian saya akan cicil untuk 4 bulan ke depan atau 5 bulan ke depan, seperti itu," terangnya.
Meski membeli emas dengan cara dicicil memiliki kelemahan seperti adanya bunga yang membuat nilai logam mulia jadi lebih mahal, menurutnya cara membeli emas dengan cicilan ini masih menguntungkan selama tujuan investasi untuk jangka panjang.
Jika tidak, pilihan terakhir masyarakat bisa beralih dari investasi emas batangan jadi emas perhiasan. Tentu ia juga tidak begitu menyarankan metode ini karena nilai aset yang satu ini tidak tumbuh setinggi emas investasi. Namun menurut Andy jauh lebih baik untuk tetap berinvestasi dengan return lebih kecil alih-alih tidak berinvestasi sama sekali.
"Karena memang harganya kurang terjangkau ya, lagi naik-naiknya gitu kan, mereka bisa pilih alternatif dalam bentuk emas periasan. Karena kan emas periasan biasanya gramnya itu nilai lebih rendah dibandingkan dengan misalnya emas dalam bentuk batangan," ucapnya.
"Kalau emas periasan kan bisa dijual lagi walaupun mungkin nilainya bertumbuh namun tidak setinggi kalau misalnya dalam bentuk emas batangan. Namun, kita lagi bicara dalam kondisinya kita harus nabung dulu, mana yang lebih terjangkau," sambung Andy.
Sementara itu Perencana keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari mengatakan bagi mereka yang ingin memiliki investasi emas yang kini sudah sangat mahal meski pendapatan tak begitu besar, terdapat dua pilihan utama yang bisa dilakukan yakni dengan tabungan emas atau membeli emas dengan cara dicicil.
Menurutnya setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Misal untuk cicilan emas, terdapat bungan yang membuat nilai logam mulia yang dibeli jadi lebih mahal dan ada risiko gagal bayar cicilan.
Sementara untuk keunggulannya bisa memiliki emas secara fisik dan harga emas disesuaikan dengan akad pembelian. Jadi saat harga emas naik, pembayaran cicilan masih dilakukan dengan harga emas saat pembelian.
"Untuk kredit emas, ya ada risikonya juga sih karena harga ditentukan di awal periode, kalau harga emas turun, artinya kita rugi kan beli di harga tinggi. Tapi kalau harga emas naik kita bisa untung karena harga emas yang dipatok di awal lebih rendah. Bandingkan juga dengan biaya kredit dan administrasi yang harus kita bayar ya," jelasnya.
Sementara untuk tabungan emas, biasanya metode ini dilakukan dengan melakukan pembelian emas secara digital. Biasanya emas-emas ini diperdagangkan secara digital, sehingga nominal pembelian emas bisa disesuaikan dengan dana yang disimpan.
Namun untuk kelemahan dari metode ini, saat harga naik tentu besaran emas yang bisa dibeli menjadi semakin sedikit. Misalkan dengan asumsi menabung setiap Rp 100 ribu setiap bulan, saat harga emas meningkatkan maka besaran gramasi yang didapat juga menjadi lebih sedikit.
Tonton juga video "Harga Emas Antam Turun, Peluang Koleksi Bagi Investor" di sini:
(igo/fdl)