Jumlah warga di Singapura mencapai rekor tertinggi 6,11 juta orang per Juni 2025. Angka ini naik 1,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lonjakan populasi tersebut sebagian besar didorong oleh meningkatnya jumlah pekerja asing yang kini mencapai 1,91 juta orang atau naik 2,7% dari tahun lalu. Mayoritas pekerja asing tersebut di sektor konstruksi, galangan kapal, hingga pekerja rumah tangga.
"Pekerja konstruksi karena adanya proyek infrastruktur utama seperti Terminal 5 Changi dan peningkatan pasokan perumahan," kata Divisi Kependudukan dan Bakat Nasional, dikutip dari Reuters, Senin (29/9/2025).
Berdasarkan data statistik pemerintah Singapura, jumlah warga negara Singapura tumbuh lebih lambat, hanya 0,7% menjadi 3,66 juta jiwa pada Juni 2025. Sementara, jumlah penduduk tetap tidak menunjukkan perubahan, tetap di angka 0,54 juta.
Melonjaknya jumlah warga asing di negara kecil dengan lahan terbatas tersebut kerap memunculkan kekhawatiran politik. Pada 2013 lalu, Singapura bahkan sempat diguncang protes besar terhadap rencana pemerintah menambah imigran dengan target populasi 6,9 juta pada 2030.
Namun, Divisi Kependudukan mengatakan laju pertumbuhan lapangan kerja asing tetap stabil dari Juni 2024 hingga Juni 2025. Tingkat pengangguran Singapura tercatat masih rendah di 2% per Juni 2025, meskipun jumlah lowongan kerja menurun akibat kekhawatiran dunia usaha terhadap perlambatan ekonomi.
Ekonomi Negeri Singa itu tumbuh 4,4% pada kuartal II-2025, sedikit lebih baik dari proyeksi awal. Namun, otoritas setempat memperkirakan laju pertumbuhan akan melambat di paruh kedua tahun ini, salah satunya akibat dampak tarif dari Amerika Serikat.
(acd/acd)