Harga emas terus melambung tinggi mencapai level tertinggi sepanjang sejarah atau all-time high (ATH). Ketidakpastian ekonomi imbas tensi geopolitik, perang dagang, hingga kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve alias The Fed, dinilai menjadi biang kerok melonjaknya harga logam mulia ini.
Bahkan untuk nilai logam mulia Antam yang menjadi patokan harga emas di Indonesia, hari ini sudah mencapai Rp 2.198.000 per gram. Namun apakah harga emas ini akan terus melambung tinggi atau malah turun dan mulai terkoreksi?
Pengamat Ekonomi Mata dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai logam mulia akan terus naik. Kondisi ini utamanya dipengaruhi oleh pergerakan harga emas dunia yang diperkirakan terus menguat.
Baca juga: Harga Emas Diramal Masih Naik Terus Nih! |
Ia menjelaskan penguatan harga emas global ini utamanya dipengaruhi dua faktor, yakni kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kerap menjadi poros perdagangan dan ekonomi dunia, serta kedua akibat dari tensi geopolitik berkepanjangan.
Dari sisi perekonomian AS terdapat perang dagang, rencana penurunan suku bunga The Fed, hingga melemahnya pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam jadi pendorong utama. Sementara dari faktor geopolitik, banyaknya konflik bersenjata di area Timur Tengah antara Israel melawan Palestina, serta di Eropa antara Rusia dengan Ukraina yang didukung NATO menjadi biang Keroknya.
"Nah ketegangan ini yang membuat harga emas berlanjut. Sekarang sudah hampir mendekati US$ 3.800 per troy ons, tinggal US$ 7 lagi," kata Ibrahim kepada detikcom.
Baca juga: Harga Emas Pecah Rekor Lagi! |
Ia memperkirakan harga emas dunia bisa mencapai US$ 3.850 per troy ons hingga akhir 2025, sehingga harga emas di Indonesia yang mengikuti harga global akan ikut naik di atas Rp 2.300.000 per gram.
"Di akhir tahun, kemungkinan besar di bulan Oktober-November US$ 3.850 per troy ons akan tercapai. Jadi, karena perang dagang ini luar biasa, bayangkan 100%, semua negara berdampak semua oleh Trump. Nah sedangkan Trump sendiri menjabat sampai tahun 2028," paparnya.
Belum lagi dalam perdagangan domestik di Indonesia, harga emas ikut terkerek imbas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Ditambah harga emas global yang terus mengalami kenaikan seperti sekarang ini, membuat lanjut harga emas domestik jadi sangat tinggi.
"Jadi kenapa sih kalau harga logam mulia itu naik ya karena rupiahnya melemah kan. Rupiah kemarin melemah cukup tajam Ya bahkan hampir mendekati level Rp 16.800 kan. Akhirnya pada saat harga emas dunia naik rupiah melemah, ini yang membuat harga logam mulia terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan," terang Ibrahim.
(igo/fdl)