Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan pemerintah melonggarkan keran impor sapi hidup. Keputusan ini berlaku untuk semua jenis sapi, baik sapi potong hingga sapi perah.
Zulhas mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan untuk mempercepat swasembada pangan. Sebab itu, Zulhas menyebut pemerintah ingin mempercepat agar daging sapi dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri alias tidak impor lagi.
"Kalau kita nggak mampu, maka dipersilahkan siapapun yang ingin untuk membeli yang sapi betina. Jadi bisa di sini kan melahirkan, breeding. Jadi kita bisa nggak perlu impor lagi kan kalau sudah breeding. Jadi, itu dipermudah," kata Zulhas saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).
Kemudian untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG), Zulhas menyebut diperlukan produksi susu yang melimpah. Berangkat dari situ, ia memastikan siapapun pengusaha yang ingin mengimpor sapi perah akan dipermudah.
"Agar punya nilai tambah, penggemukan, itu agar punya nilai tambah, dipermudah juga," imbuh Zulhas.
Zulhas menegaskan pemerintah tetap memberikan kuota impor sapi hidup. Ia pun mendorong pengusaha yang berminat dapat mengajukan surat ke kementerian terkait. Surat tersebut berisi jumlah impor sapi hidup yang dibutuhkan.
Sebelumnya pemerintah menargetkan impor sapi perah tahun ini 250 ribu ekor. Target itu bagian dari keseluruhan rencana impor 1 juta ekor sampai 2029.
"Ada (kuota), bisa ada, tapi kita longgarin, silahkan aja. Kalau perlu berapa saja yang mau masuk, misalnya, bikin surat aja ke Kementerian terkait." terang Zulhas.
"Silahkan aja, berapa aja yang diperlukan, ga anu, mau 100 ribu (ekor sapi), mau 200 ribu (ekor sapi). Kalau memang ada yang mau menggemukan, mau sapi untuk perah susu, mau untuk tadi apa itu, breeding, silahkan aja," tambah ia.
Simak juga Video 'Qodari: KSP Akan Kaji Kebijakan Impor BBM Satu Pintu':
(acd/acd)