Bos Pertamina Ungkap Kabar Terbaru Merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 07 Okt 2025 20:30 WIB
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri (kiri)/Foto: Pradita Utama/detikcom
Jakarta -

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius menjelaskan kabar terbaru dari rencana penggabungan Pelita Air dengan Garuda Indonesia. Proses penggabungan masih dikaji Danantara dan pihak lainnya.

Simon menjelaskan dalam kajian tersebut juga meliputi pembahasan pemisahan sejumlah unit usaha di luar bisnis oil dan gas.

"Untuk yang lain kita semua kajian dan meeting dengan Danantara dengan pihak-pihak yang terkait sudah sambil berjalan juga, termasuk yang insurance sambil jalan. Jadi kalau memang misalnya bisa terkejar sebelum 2025 mungkin lebih cepat. Jadi sudah paralel semua," kata Simon usai hadir dalam acara detikSore on location di Anjungan Sarinah, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Terkait porsi kepemilikan saham jika rencana penggabungan ini terjadi apakah saham akan dilepaskan semua atau masih ada yang dimiliki Pertamina, Simon belum dapat membeberkan lebih lanjut.

"Mekanisme nanti kita lihat seperti apa," katanya.

Sebelumnya, CEO Danantara, Rosan Roeslani mengaku pihaknya masih mengkaji hal ini dan belum ada keputusan diambil soal rencana merger kedua maskapai tersebut.

"Ya masih semua masih dikaji kok ya," ungkap Rosan ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9).

Rosan melanjutkan rencana merger Garuda dan Pelita Air dilakukan agar operasional maskapai pelat merah bisa lebih efisien. Produktivitas maskapai juga bisa meningkat dengan merger.

"Ya intinya kan untuk supaya lebih efisien, lebih meningkatkan produktivitas, dan juga mengoptimalkan aset-aset yang ada, baik dari segi jam terbangnya dan part pesawat, dan lain-lain. Lagi dievaluasi semua," lanjut Rosan.

Simak juga Video 'Pakar Energi ITB: Penambahan Etanol pada Bensin Kurangi Emisi CO2':




(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork