Efek Pemerintah AS Shutdown: 10.000 Penerbangan Ditunda

Efek Pemerintah AS Shutdown: 10.000 Penerbangan Ditunda

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 09 Okt 2025 08:45 WIB
Ilustrasi pesawat
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Vadimborkin
Jakarta -

Penutupan pemerintah atau government shutdown Amerika Serikat (AS) menyebabkan kekurangan petugas pengatur lalu lintas udara, hingga banyak penerbangan yang ditunda. Sekitar 10.000 penerbangan ditunda pada hari Senin dan Selasa kemarin.

Badan Penerbangan Federal (FAA) memperingatkan bahwa kekurangan petugas pengatur lalu lintas udara menyebabkan penundaan penerbangan. Hal ini seiring meningkatnya kekhawatiran tentang dampak penutupan pemerintah terhadap penerbangan AS.

FAA mengatakan, terdapat penundaan selama setengah jam di Bandara Ronald Reagan Washington pada Rabu sore karena kekurangan staf. Sekitar 10.000 penerbangan ditunda pada hari Senin dan Selasa, meskipun gangguan menurun pada hari Rabu menjadi lebih dari 3.200.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penundaan dapat disebabkan oleh cuaca atau alasan lain selain masalah kepegawaian. Namun, kekurangan staf pengendali lalu lintas udara yang sudah menipis minggu ini telah mendorong FAA untuk memperlambat atau menghentikan kedatangan di Burbank, California, Nashville, hingga Tennessee.

ADVERTISEMENT

Menteri Perhubungan Sean Duffy sempat memperingatkan bahwa FAA melihat sedikit peningkatan jumlah laporan sakit dari para petugas pengatur lalu lintas udara. Selain itu, menurutnya penutupan ini memperburuk kekhawatiran tentang beban yang ditanggung pengendali lalu lintas udara.

"Hampir 11.000 petugas pengendali lalu lintas udara bersertifikat penuh masih bekerja, banyak yang bekerja shift 10 jam hingga enam hari seminggu, menunjukkan dedikasi luar biasa untuk memandu jutaan penumpang dengan aman ke tujuan mereka, semuanya tanpa dibayar selama penutupan ini," kata serikat pengendali lalu lintas udara, Asosiasi Pengendali Lalu Lintas Udara Nasional, dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Kamis (9/10/2025).

Penutupan pemerintah berlanjut hingga hari kedelapan pada Rabu, karena Senat kembali gagal meloloskan proposal pendanaan. Duffy mendesak Kongres untuk meloloskan RUU pendanaan.

"Percakapan dan perdebatan yang terjadi adalah tentang isu-isu yang diduga akan membuahkan hasil pada akhir tahun. Bukalah pemerintahan, luangkan waktu berbulan-bulan untuk berdiskusi dan bernegosiasi, tetapi jangan gunakan ini sebagai alat tawar-menawar dengan rakyat AS yang bekerja keras menjaga keamanan udara kita demi keuntungan politik," kata Duffy dikutip dari CNBC.

Selama penutupan, pekerja esensial seperti pengatur lalu lintas udara dan agen TSA terus bekerja tanpa bayaran, sementara banyak karyawan lainnya dirumahkan.

Lihat juga Video: Pasar Global Menanti Shutdown AS, Investor Waspada!

(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads