Maskapai Australia Ini Diretas, Data Pelanggan Bocor!

Maskapai Australia Ini Diretas, Data Pelanggan Bocor!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Minggu, 12 Okt 2025 19:00 WIB
Selain Rute Domestik, Qantas Juga Akan Kembali Buka Rute Internasional ke London, Singapura, dan Bangkok
Qantas - Foto: ABC Australia
Jakarta -

Maskapai Australia Qantas Airways mengonfirmasi bahwa data pelanggannya telah bocor dan dipublikasikan oleh peretas, setelah dicuri dalam serangan siber besar pada Juli lalu. Insiden itu membuat informasi pribadi pelanggan maskapai tersebar.

Pada Juli lalu Qantas menyatakan bahwa lebih dari 1 juta pelanggan terdampak dengan data sensitif seperti nomor telepon, tanggal lahir, dan alamat rumah berhasil diakses dalam salah satu pelanggaran siber terbesar di Australia dalam beberapa tahun terakhir.

Dikutip dari Reuters, Minggu (12/10/2025), selain itu, sekitar 4 juta pelanggan lainnya kehilangan data berupa nama dan alamat email.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan tersebut menjadi salah satu insiden siber paling menonjol di Australia sejak kasus kebocoran data besar yang menimpa Optus dan Medibank pada 2022, yang kemudian mendorong pemerintah memberlakukan regulasi wajib tentang ketahanan siber.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataan tertulisnya, Qantas menyebut bahwa pihaknya merupakan salah satu dari sejumlah perusahaan global yang datanya telah dirilis oleh pelaku kejahatan siber.

"Dengan bantuan tim ahli keamanan siber, kami tengah menyelidiki jenis data apa saja yang termasuk dalam kebocoran ini," kata Qantas dalam pernyataannya.

"Kami juga telah memperoleh perintah pengadilan yang melarang siapa pun, termasuk pihak ketiga, untuk mengakses, menampilkan, menyebarkan, menggunakan, atau mempublikasikan data yang dicuri tersebut," terang Qantas.

Menurut laporan Guardian Australia, kelompok peretas yang menamakan diri Scattered Lapsus$ Hunters berada di balik kebocoran data Qantas. Data pelanggan itu mulai disebarkan setelah tenggat waktu pembayaran tebusan yang ditetapkan kelompok tersebut berakhir.

(ily/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads