Kucuran Dana Rp 200 T ke Bank Diragukan, Purbaya Buktikan Hasilnya

Kucuran Dana Rp 200 T ke Bank Diragukan, Purbaya Buktikan Hasilnya

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 14 Okt 2025 15:10 WIB
Konferensi pers APBN Kita
Foto: Aulia Damayanti
Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan penempatan dana Rp 200 triliun ke himpunan bank negara (Himbara) sempat diragukan orang karena dinilai tidak berdampak pada permintaan masyarakat. Namun, Purbaya menilai kebijakan tersebut telah menunjukkan hasil.

Mulanya, Purbaya menyampaikan aktivitas domestik terus menunjukkan ketahanan pangan dan ketangguhan. Hal ini dapat dilihat dari penjualan ritel tumbuh positif, proporsi konsumsi masyarakat terus meningkat, serta PMI Manufaktur Indonesia kembali ke zona ekspansi.

Purbaya menilai tren penjualan ritel yang semula lesu kini terlihat pemulihan di mana tumbuh 5,8%. Menurutnya, pertumbuhan tren penjualan ritel ini paling tinggi selama enam bulan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tren penjualan ritel yang katanya lesu lesu lesu. Ini tadinya Agustus turun, September gonjang ganjing turun sedikit awal bulan, sekarang tumbuhnya 5,8%. Jadi tertinggi dalam satu setengah tahun terakhir, enam bulan dan setahun ini juga paling tinggi," kata Purbaya saat konferensi pers APBNKita, di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).

ADVERTISEMENT

Purbaya menilai hal itu tak lepas dari kebijakan penempatan dana Rp 200 triliun ke perbankan. Menurutnya, kebijakan tersebut dapat mendongkrak permintaan masyarakat.

"Orang kan sangsi apa bisa menimbulkan demand? Kelihatannya strategi betul, demand-nya mulai tumbuh lagi. Jadi perilaku ekonomi kita sesuai dengan buku-buku teori ekonomi itu. Kalau dikasih uang cukup, akan tumbuh demand-nya," tambah Purbaya.

Selain itu, ia menyebut proporsi pengeluaran masyarakat untuk konsumsi meningkat 75,1%. Sementara itu, PMI Manufaktur Indonesia pada September 2025 di level 50.4. Meskipun PMI Manufaktur Indonesia mengalami penurunan dibanding sebelumnya, Purbaya optimistis ke depan akan lebih membaik.

"PMI Manufaktur Indonesia masih positif. Walaupun masih turun saya yakin nanti kalau manufacturing agak delay. Lihat dulu demand-nya naik apa nggak. Begitu naik, nanti PMI ke depan akan naik. Suplai pun akan mengikuti demand," imbuh dia.

Seperti diketahui, Purbaya telah menyalurkan dana Rp 200 triliun berupa rekening ke empat Himbara dan bank syariah. Himbara tersebut adalah Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN, serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Alokasi dana pemerintah ke Himbara telah ditetapkan melalui Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025. Ratusan triliun tersebut dibagikan ke Himbara dengan rincian, BRI sebesar Rp 55 triliun, BNI sebesar Rp 55 triliun, Bank Mandiri sebesar Rp 55 triliun, BTN sebesar Rp 25 triliun, dan BSI sebesar Rp 10 triliun.

"Ini sudah diputuskan dan siang ini sudah disalurkan ya. Ini kita kirim ke lima bank, Mandiri, BRI, BTN, BNI, BSI. Jadi saya pastikan, dana yang harus dikirim masuk ke sistem perbankan hari ini. Pasti pelan-pelan akan ke kredit, sehingga ekonominya bisa bergerak," kata Purbaya dalam keterangannya, ditulis Sabtu (13/9/2025).




(rea/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads