Jubir Luhut Respons Purbaya: Family Office Bukan Proyek yang Dibiayai APBN

Jubir Luhut Respons Purbaya: Family Office Bukan Proyek yang Dibiayai APBN

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 16 Okt 2025 05:55 WIB
Karyawan PT PT Bank Negara Indonesia Tbk menyiapkan uang tunai di salah satu kantor BNI di Jakarta, Kamis (8/11/2016). Menjelang Natal dan Tahun Baru 2017, BNI siap mengantisipasi permintaan uang tunai yang cenderung meningkat. (Ari Saputra/detikcom)
Foto: Jodi Mahardi, Juru Bicara (Jubir) Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Pandjaitan. (Herdi Alif Al Hikam/detikFinance)
Jakarta -

Juru Bicara Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan, Jodi Mahadi, merespons pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa soal tidak ingin APBN membiayai pendirian Family Office atau Wealth Management Consulting (WMC).

Jodi mengatakan inisiatif Family Office bukan proyek pemerintah yang dibiayai APBN. Pendirian itu dianggap sebagai langkah strategis untuk menarik investasi global agar dikelola di Indonesia secara produktif.

"Inisiatif Family Office bukan proyek pemerintah yang dibiayai APBN, melainkan langkah strategis untuk menarik arus investasi global agar dikelola dan ditanamkan di Indonesia secara produktif," kata Jodi kepada detikcom, Rabu (15/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jodi, sejak awal pembahasan lintas kementerian dan lembaga (K/L) seperti Kementerian Keuangan hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah ditegaskan bahwa peran pemerintah hanya bersifat regulatif dan kebijakan, bukan pembiayaan fiskal.

ADVERTISEMENT

"Yang dibutuhkan adalah dukungan regulasi, tata kelola dan kepastian hukum agar Indonesia menjadi tujuan yang kredibel bagi Family Office Internasional," ucap Jodi.

Pembentukan Family Office juga dinilai sejalan dengan arah pengembangan Indonesia Financial Centre dan kawasan ekonomi khusus sektor jasa keuangan, yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan regional yang transparan, berdaya saing dan mendukung ekonomi riil.

Purbaya Ogah Dana APBN buat Family Office

Sebelumnya, Purbaya terang-terangan mengatakan tidak akan mengalokasikan APBN untuk pendirian Family Office. Bendahara Negara itu mempersilakan DEN untuk membangunnya sendiri.

"Saya sudah dengar lama isu itu (Family Office), tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggaranya nggak akan alihkan ke sana," kata Purbaya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin (13/10).

Purbaya memastikan hanya akan memberikan anggaran untuk program yang tepat. Dengan demikian pelaksanaannya diharapkan dapat tepat waktu, tepat sasaran dan tidak ada kebocoran.

"Saya fokus, kalau kasih anggaran tepat, nanti pas pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran dan nggak ada yang bocor, itu saja," ucap Purbaya.

Ia menegaskan tidak terlibat dalam rencana pendirian Family Office. Purbaya juga mengaku belum terlalu memahami konsep itu.

"Nggak, saya nggak terlibat. Kalau mau saya doain lah. Saya belum terlalu ngerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab," imbuh Purbaya.

Purbaya Ajak Diskusi

Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pendirian Family Office atau Wealth Management Consulting (WMC) saat ini memang tidak masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun ia mengatakan pihaknya akan mendukung jika memang dalam proses pendirian tersebut memerlukan bantuan.

"Jadi kalau emang bisa jalan ya kita jalan aja, kalau perlu dukungan kita dukung. Tapi belum ada di APBN sama sekali masalah itu, jadi saya tidak tahu," katanya saat ditemui di Wisma Danantara, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Dalam proses dukungan tersebut, Purbaya mengatakan perlu adanya diskusi lebih lanjut terlebih dahulu. Pasalnya ia juga belum mengetahui lebih jauh terkait dengan Family Office.

"Kalau perlu dukungan ya diskusi sama kita. Saya belum sampai sekarang ada diskusi masalah itu," kata Purbaya.

Saksikan Live DetikPagi :

(aid/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads