Pemerintah menggelontorkan Rp 1,1 triliun untuk menggaji para peserta yang mengikuti program magang nasional. Jumlah itu diberikan kepada sekitar 100 ribu peserta magang tahun 2025 yang merupakan lulusan diploma dan sarjana.
Hal itu diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"(Rp 1,1 triliun) yang batch ini. Batch ini yang 100 ribu segitu," ujar Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Senin (20/10/2025).
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memastikan bahwa program magang nasional gratis tanpa pungutan biaya apa pun. Oleh karena itu perusahaan yang ketahuan memungut uang dari peserta magang langsung dicoret dari daftar.
"Kemarin kan ada perusahaan yang ternyata saya dengar ada biaya administrasi dan seterusnya kita langsung coret," tegas Menaker.
Kemnaker berjanji bakal menindak tegas segala tindak penyelewengan. Peserta yang melihat ada penyelewengan diminta segera melapor ke 081110138811 atau mengirim pesan ke Instagram @kemnaker.
Sebagai informasi, tahun depan pemerintah akan membuka lagi kuota sebanyak 100 ribu dalam program magang nasional. Jumlah tersebut sama dengan jumlah tahun ini yang dibagi pada batch pertama sebanyak 20 ribu, lalu batch kedua 80 ribu.
"Batch 2 dengan target sebanyak 80 ribu orang, kita berharap pertengahan November itu sudah mulai batch 2. Dan insyaallah nanti kita dengar arahan dari Pak Menko (Airlangga Hartarto) tahun depan seperti apa, dan seterusnya. Tapi tadi bisik-bisiknya insyaallah 100 ribu lagi tahun depan dan ini akan menjadi program rutin dari pemerintah," ujar Yassierli.
Hari ini, Kemnaker resmi membuka program Magang Nasional 2025 batch 1 tahap pertama dengan 15.000 peserta dinyatakan lolos. Sementara sisa 5.000 peserta lainnya akan diumumkan pada Rabu mendatang.
Tonton juga video "Magang Nasional Batch II Dibuka November, Kuota 80 Ribu Orang" di sini:
(ily/rrd)