Ajak Presiden Afsel Bikin Perjanjian Dagang, Prabowo Usulkan CEPA

Ajak Presiden Afsel Bikin Perjanjian Dagang, Prabowo Usulkan CEPA

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 22 Okt 2025 14:27 WIB
Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Matamela Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, (22/10/2025). Keduanya akan membahas kerja sama bilateral hingga G20 yang akan digelas di Afrika Selatan.
Prabowo Terima Kunjungan Kenegaraan Presiden Afsel Ramaphosa - Foto: (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto hari ini menerima kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Peningkatan perdagangan jadi bahasan utama pertemuan tersebut. Keduanya sepakat untuk meningkatkan kapasitas perdagangan antara kedua negara.

"Di bidang ekonomi, perdagangan telah meningkat secara signifikan dalam lima tahun terakhir. Namun tentu saja, kami ingin melanjutkan dan meningkatkan perdagangan dengan situasi yang lebih seimbang," ujar Prabowo dalam keterangan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menawarkan Ramaphosa untuk membentuk perjanjian kerja sama formal. Usulannya bisa dalam dua bentuk, pertama Perjanjian Perdagangan Preferensial (Preferential Trade Agreement/PTA) ataupun perjanjian perdagangan komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA)

"Dan kami memahami bahwa kami ingin mengambil langkah-langkah untuk memiliki, mungkin, Preferential Trade Agreement atau Comprehensive Economic Partnership Agreement," ujar Prabowo.

ADVERTISEMENT

Menurutnya di masa ketidakpastian ekonomi internasional, sangat penting bagi Indonesia dan Afrika Selatan untuk mengembangkan hubungan baru yang lebih kuat. Apalagi, Afrika Selatan dipandang Prabowo adalah salah satu pemimpin yang sangat penting di Afrika.

Di sisi lain, Ramaphosa juga sepakat untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara. Menurutnya, hal ini penting dilakukan sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia dan Afrika Selatan.

"Kami sepakat tentang perlunya meningkatkan perdagangan antara kedua negara sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kami juga membahas pentingnya membangun ekonomi yang lebih tangguh dan terdiversifikasi antara kedua negara demi kepentingan rakyat kedua negara, mengingat kita menghadapi tantangan geopolitik yang serupa," ungkap Ramaphosa di kesempatan yang sama.

Sebagai informasi, data Kementerian Perdagangan mencatat perdagangan antara Indonesia dan Afrika Selatan selama Januari hingga Agustus 2025 total tercatat sebesar US$ 1,42 miliar. Indonesia mengalami defisit dengan total ekspor US$ 690,60 juta dan impor US$ 732,10 juta.

Tonton juga Video: Pasukan Berkuda Sambut Kedatangan Presiden Afrika Selatan di Istana

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads