Geger! 500 Kg Emas Batangan Raib Dicuri Lewat Terowongan Bawah Tanah

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 23 Okt 2025 11:13 WIB
Ilustrasi/Foto: REUTERS/Alexander Manzyuk
Jakarta -

Kasus pencurian emas menggegerkan terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC). Pemberontak yang menduduki kawasan konsesi emas Twangiza Mining di bagian timur negara itu dilaporkan telah menjarah sedikitnya 500 kilogram emas batangan.

Melansir Reuters, Kamis (23/10/2025), Twangiza Mining menduga sejumlah karyawan perusahaan turut membantu proses pencurian tersebut. Dengan kisaran harga saat ini, total nilai emas yang sudah dijarah tersebut berkisar US$ 70 juta atau setara Rp 1,16 triliun (kurs Rp 16.637/dolar AS).

"Dengan bantuan beberapa karyawan, mereka mengangkut gelombang pertama lebih dari 50 kg emas dalam waktu yang sangat singkat," kata Twangiza Mining kepada Reuters.

Twangiza Mining merupakan perusahaan asal China yang berkantor pusat di Kongo. Sementara kawasan konsesi tambang tersebut terletak di provinsi Kivu Selatan, tempat pemberontak M23 yang didukung Rwanda melancarkan serangan kilat pada awal tahun ini.

Area tambang sendiri pertama kali berhasil direbut pemberontak pada Mei 2025. Sejak saat itu perusahaan kehilangan lebih dari 100 kg emas per bulan, di samping kerugian peralatan dan material senilai US$ 5 juta atau Rp 83,18 miliar.

"Sejak pendudukan, mereka telah memperoleh setidaknya 500 kg emas dan diam-diam mengangkutnya melalui saluran bawah tanah," kata perusahaan itu.

Karenanya saat ini perusahaan tengah bersiap untuk mengajukan gugatan resmi kepada arbitrase internasional dan otoritas Kongo dan telah menyatakan "kejadian luar biasa".

Diperkirakan pemberontak telah mengusir penduduk setempat, menghancurkan gereja-gereja dan menggunakan teknisi Rwanda untuk mengekstrak data geologi tambang tersebut guna melanjutkan dan memperluas pertambangan.

"Ada lebih dari 150 pekerja yang tersisa di lokasi. Kami tidak dapat menghubungi mereka," kata perusahaan lagi.

Sebagai tambahan informasi, pertempuran di Kongo timur telah menewaskan ribuan orang dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi sepanjang tahun ini. Menurut penyelidikan PBB, kelompok bersenjata M23 itu telah merebut beberapa lokasi pertambangan di Kongo timur yang kaya mineral.

Sementara itu, sebuah pengarahan Dewan Keamanan PBB tahun lalu mengatakan pemberontak M23 memperoleh sekitar US$ 300.000 per bulan dari pajak mineral di wilayah Rubaya yang kaya coltan.

Simak juga Video: Bos Telegram Mau Beli Perhiasan yang Dicuri dari Louvre




(igo/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork