Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bertemu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (28/10). Pertemuan ini berlangsung menjelang pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal III pada 5 November 2025.
Purbaya mengatakan pertemuan itu tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi. Ia mengatakan hanya berdiskusi terkait kegiatan Sensus Ekonomi 2026 yang akan dilaksanakan BPS.
"BPS juga nggak kasih bocoran ke kita (terkait pertumbuhan ekonomi). Tadi kita diskusi tentang sensus ekonomi tahun 2026, biayanya seperti apa, pelaksanaannya seperti apa, itu saja. Clear semuanya akan dijalankan, mereka mulai eksekusi Juni, Februari mulai rekrut tenaga surveyornya," kata Purbaya di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Sensus Ekonomi adalah kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan BPS untuk mendata seluruh pelaku usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan data dasar ekonomi yang akurat sebagai dasar perumusan kebijakan.
Momen pertemuan itu juga diunggah dalam Instagram resmi @menkeuri. Pertemuan Purbaya dan Kepala BPS disebut membahas penguatan kerja sama untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kualitas data statistik.
"Dengan sinergi antar kementerian dan lembaga yang makin erat, Menkeu Purbaya berharap peranan pemerintah akan semakin memperkuat sektor-sektor utama ekonomi nasional. Langkah ini menjadi kunci penting untuk memastikan Indonesia tetap berada di jalur pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif," tulisnya.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
Terkait pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025, Purbaya memperkirakan realisasinya sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,12%. Meski demikian, ia optimistis pertumbuhannya masih pada level 5%.
Purbaya mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 lebih lemah ditandai dengan aksi demo besar-besaran yang sempat terjadi pada Agustus 2025.
"Sedikit di atas 5% lah (pertumbuhan ekonomi kuartal III). Mungkin lebih rendah (dari kuartal II), saya nggak tahu, lebih rendah sedikit kelihatannya karena ribut-ribut," ucap Purbaya di kantornya.
Purbaya mengklaim pertumbuhan ekonomi akan kembali meningkat pada kuartal IV-2025. Berdasarkan hitung-hitungan anak buahnya, pertumbuhannya bisa mencapai 5,5%.
"Jadi itu yang paling penting bahwa ekonominya sudah berubah. Lalu dari survei kemarin yang saya tunjukkan, kepercayaan masyarakat ke pemerintah naik ke level sebelum ribut-ribut itu, jadi itu level yang cukup tinggi, artinya kepercayaannya cukup tinggi ke presiden," ujar Purbaya.
"Yang penting dipicu oleh ekspektasi mereka ke perekonomian yang meningkat. Mereka bilang ekonominya membaik, harapannya ke depan membaik terus, harga tetap terkendali, stabilitas sosial, politik mereka pertimbangkan," tambahnya.











































