Istana Buka Suara soal Merger Grab & GOTO, Singgung Danantara

Istana Buka Suara soal Merger Grab & GOTO, Singgung Danantara

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 07 Nov 2025 20:04 WIB
Mensesneg Prasetyo Hadi
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Istana buka suara soal kabar merger Grab dan GOTO. Menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi wacana penggabungan itu pernah dibahas, karena kedua aplikasi besar itu menguasai pangsa pasar transportasi online di Indonesia.

"Iya. Rencananya memang begitu," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

Namun, ketika ditanya apakah penggabungan dilakukan dengan skema merger ataupun akuisisi dari salah satu pihak, dia bilang semua belum diputuskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih dicari bentuknya," kata Prasetyo singkat.

Sebelumnya kabar merger Grab & GOTO sempat mencuat, hanya saja lambat laun menguap dan hilang seiring waktu berjalan.

ADVERTISEMENT

Prasetyo mengatakan pemerintah tak menargetkan waktu tertentu untuk menyelesaikan penggabungan ini. Yang jelas, kalau semua bisa digarap lebih cepat akan lebih baik.

"Nggak ada ya. Secepatnya kita kalau kerja kan secepatnya ya," ujar Prasetyo.

Prasetyo juga mengatakan Danantara kemungkinan akan terlibat dalam proyek merger tersebut, namun dia enggan menjelaskan lebih lanjut apa yang akan dilakukan Danantara dalam prosesnya.

"Dalam hal ini macam-macam karena kemudian ada juga Danantara juga ikut terlibat di situ karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan gitu. Makanya minta tolong sabar dulu," ungkap Prasetyo.

Dia juga menegaskan proyek penggabungan ini tidak akan menciptakan monopoli. Prasetyo mengatakan penggabungan itu agar perusahaan bisa berjalan dengan optimal tanpa persaingan tidak sehat.

Pemerintah, kata Prasetyo, melihat Grab dan GOTO menciptakan lapangan kerja besar bagi masyarakat.

"Tujuannya tuh nggak ada yang lain. Tujuannya untuk semuanya supaya perusahaan ini tetap berjalan. Karena bagaimana pun perusahaan ini adalah pelayanan yang di situ tercipta tenaga kerja saudara-saudara kita yang menjadi mitra itu jumlahnya cukup besar. Dan sekarang kita tersadar bahwa ojol adalah pahlawan ekonomi, menggerakkan ekonomi. Jadi tujuan utamanya arahnya ke situ," papar Prasetyo.

(hal/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads