Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencatat capaian tertinggi sepanjang pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk pertama kalinya, penyaluran dana ke sektor produktif berhasil menembus angka 60,6% yang mampu menciptakan efek berganda (multiplier effect) ekonomi Indonesia.
"Kenapa saya berkepentingan untuk sektor produksi harus kita paksakan, ini sejalan sebenarnya dengan plan Kemenkeu Pak Purbaya. Kita sama-sama memahami kalau duit ini berputar didorong ke sektor produksi, itu multiplier effect-nya lebih banyak, (untuk) penyerapan tenaga kerja dan nilai tambah produk," ungkap Menteri UMKM Maman Abdurrahman kepada detikcom dikutip Senin, (10/11/2025).
Untuk diketahui, program KUR memungkinkan sektor UMKM dapat melakukan pinjaman dengan bunga pinjaman yang lebih ringan, yakni 6% jika dibandingkan dengan pinjaman di bank penyalur yang mencapai 16%. Maman menyebut, dengan alokasi dana KUR sebesar Rp300 triliun dari pemerintah, sayangnya penyaluran KUR masih didominasi oleh sektor konsumtif.
"Alokasi yang kita siapkan 300 triliun, disubsidi 10%nya sekitar 36-40 triliunan kita subsidi setiap tahun untuk teman-teman umkm.Selama ini, target kita gimana caranya supaya alokasi KUR itu atau pinjaman ini bisa ke sektor produksi, tetapi selama ini, sebagai bagian dari evaluasi kita, ke sektor produksi tidak pernah tembus hingga 55% jadi 45%nya ke konsumtif," ujarnya.
Kendati demikian, selama setahun terakhir Kementerian UMKM juga turut aktif mendorong bank-bank penyalur untuk berlatih menyalurkan pinjaman yang semula ke sektor konsumtif, menjadi sektor produktif. Melalui langkah ini, penyaluran KUR ke sektor produktif berhasil menembus angka 60,6%.
"Selama kurang lebih 1 tahun selama ini kita mulai mendorong ke bank-bank penyalur tidak lagi menyalurkan ke sektor konsumtif, makanya kita targetkan 60% alokasi kur kita harus ke sektor produktif, dan alhamdulillah bulan ini kita tercapai dan 60,6%. Belum pernah sepanjang program KUR berdiri kita belum pernah tembus di angka 55%," tuturnya.
Capaian tersebut tentu hadir dengan sejumlah tantangan, Maman kemudian mengungkapkan hambatan terhadap jalannya program KUR ini hadir ketika pemberian pembiayaan kepada pelaku UMKM dilakukan secara sepihak tanpa adanya pendampingan.
"Sebagai contoh tadi dari segi pembiayaan, kalau kita hanya sekadar memberi pembiayaan, tanpa pendampingan pendidikan dan pelatihan itu akan berisiko. Dan itu jadi tidak wise, tidak bijak (kalau) kita langsung main memberikan pinjaman, tetapi tidak diberikan pendampingan oleh pihak bank," pungkasnya.
Jejak Pradana adalah potret dedikasi setahun pertama untuk negeri. Talk show inspiratif ini akan menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah maupun swasta yang berdedikasi memajukan negeri dalam setahun terakhir. Saksikan konten lengkapnya di detik.com/jejak-pradana
Simak Video "Video: Kementerian UMKM Siapkan Transisi Pedagang Thrifting ke Produk Lokal"
(akn/ega)