Bos Pertamina Ungkap Alasan Merger 3 Anak Usaha

Bos Pertamina Ungkap Alasan Merger 3 Anak Usaha

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 10 Nov 2025 21:31 WIB
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.Foto: Dok. Tangkapan Layar YouTube TV Parlemen
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) akan merger tiga anak usaha. Ketiga anak usaha tersebut PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan merger ketiga anak usaha ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bisnis perusahaan. Selain itu dengan penggabungan ini, entitas baru tersebut dapat lebih beradaptasi akan kondisi global yang semakin tidak tentu.

"Tentunya supaya lebih banyak manfaat ya, tentunya ada tantangan di luar, kondisi global juga banyak challenges. Jadi salah satu upaya kita untuk tetap meningkatkan performa perusahaan, salah satu antaranya itu," terang Simon di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui penggabungan ketiga anak usaha ini perusahaan akan lebih mudah dalam mengambil keputusan penting. Mengingat bagaimana usaha yang dijalankan ketiga usaha ini sangat erat kaitannya dengan suplai dan penyaluran BBM di Indonesia.

"Jadi itu kembali lagi kan kita melihat, mengikuti perkembangan zaman ya, tantangan pada saat itu tentunya berbeda ya. Saat itu ketika ada holdingisasi itu adalah langkah yang terbaik. Tapi ketika kita melihat sekarang, kondisi sekarang dengan adanya keputusan ini kita sudah membandingkan antara penggabungan subholding PIS dengan Patra Niaga, Patra Niaga dengan Kilang, Kilang dengan PIS. Inilah yang sejauh ini adalah keputusan terbaik, penggabungan tiga subholding," paparnya.

ADVERTISEMENT

Simon menambahkan proses penggabungkan tiga operasional anak usaha perusahaan mulai terlaksana pada 1 Januari 2026 mendatang. Meski keputusan final terkait penggabungkan 3 anak usaha ini berada di tangan BPI Danantara.

"Sekarang kita sedang tahap finalisasi, nanti kita akan laporkan ke Danantara untuk mendapatkan persetujuan. Kita sih kejarnya mudah-mudahan per 1 Januari 2026 sudah terlaksana gitu yang kita kejar," paparnya.

(igo/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads