Pasar Tenaga Kerja AS Lesu, The Fed Diprediksi Pangkas Suku Bunga Lagi

Pasar Tenaga Kerja AS Lesu, The Fed Diprediksi Pangkas Suku Bunga Lagi

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 13 Nov 2025 09:02 WIB
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve pada hari Rabu kembali menaikkan suku bunga acuannya. Kenaikan suku bunga dilakukan sebesar 0,25%.
Foto: Graeme Sloan/Getty Images
Jakarta -

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan depan. Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk menopang pasar tenaga kerja AS yang mulai melemah.

Berdasarkan hasil survei Reuters, 80% ekonom memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga di kisaran 3,50-3,75%. Namun, sejumlah anggota Federal Open Market Committee (FOMC) masih berbeda pendapat soal perlunya pemangkasan tambahan di tengah belum lengkapnya data ekonomi akibat penutupan pemerintah (government shutdown) terpanjang dalam sejarah AS.

Sebelumnya, The Fed memang sudah memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin pada bulan lalu, langkah yang memicu pro-kontra di kalangan pejabat bank sentral. Ketua The Fed Jerome Powell bahkan menegaskan, keputusan pemangkasan pada Desember nanti belum final.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara umum, pasar tenaga kerja masih terlihat cukup lemah, dan itu menjadi alasan utama mengapa kami berasumsi FOMC akan tetap melakukan pemangkasan di bulan Desember," ujar Ekonom UBS, Abigail Watt dikutip Reuters, Kamis (13/11/2025).

ADVERTISEMENT

Meski begitu, potensi dibukanya kembali pemerintah AS setelah Senat menyetujui rancangan pendanaan sementara, bisa memberi kejelasan data ekonomi sebelum rapat Desember. Watt menilai, saat ini muncul ketegangan baru dalam mandat ganda The Fed, yakni menjaga inflasi dan stabilitas lapangan kerja.

Sebagai catatan, indeks Personal Consumption Expenditures (PCE) telah berada di atas target 2% selama selama empat tahun berturut-turut, terlama sejak 1995. Survei Reuters juga menunjukkan inflasi AS akan bertahan di atas 2% hingga 2027.

"Hal ini dapat mempengaruhi kredibilitas The Fed karena inflasi sudah lama berada di atas target. Ini salah satu faktor yang sering diabaikan, tapi bisa menjadi perhatian besar sewaktu-waktu. Kami akan lebih berhati-hati dalam menilai tekanan inflasi akibat tarif sebagai hal yang bersifat sementara," kata ekonom senior di Vanguard Josh Hirt.

Tonton juga video "Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Dorong Sentimen Positif Pasar Global"

(rea/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads