5,7 Ton Udang Terpapar Radioaktif Akhirnya Dimusnahkan

5,7 Ton Udang Terpapar Radioaktif Akhirnya Dimusnahkan

Aulia Damayanti - detikFinance
Minggu, 16 Nov 2025 06:45 WIB
Pemerintah memusnahkan 494 kotak karton atau 5,7 ton udang karena terbukti terkontaminasi radionuklida/radiokatif Cesium (Cs) 137.
5,7 Ton Udang Terpapar Radioaktif Dimusnahkan/Foto: Dok. KLH/BPLH
Jakarta -

Sebanyak 494 kotak karton atau 5,7 ton udang dimusnahkan karena terkontaminasi radionuklida/radiokatif Cesium (Cs) 137. Pemusnahan dilakukan setelah dilakukan pengujian terhadap 2 kontainer udang suspect yang dikembalikan oleh AS.

Pengujian sebagai tindak lanjut temuan Food and Drug Administration (AS) terkait udang asal Indonesia yang terkontaminasi radionuklida/radiokatif Cesium (Cs) 137. Pengujian dilakukan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).

Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH/BPLH sebagai Ketua Bidang Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Rasio Ridho Sani, mengungkap hasil pengujian menunjukkan dari 3.250 kotak karton udang yang diperiksa, terdapat 494 kotak karton (5,7 ton) terkontaminasi permukaan Cs 137 pada bagian luar karton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan pengujian kandungan Cs 137 pada udang sebesar 10,8 Bq/Kg (uji Basah). Hasil uji kandungan Cs 137 pada uji basah ini lebih kecil dari 100 Bq/kg atau tingkat klirens Cs-137 yang dapat dilepaskan ke lingkungan.

"Sebagai tindaklanjut rekomendasi dari Badan Karantina RI dan Bapaten tentang Pemusnahan Udang Terkontaminasi Cesium 137 maka terhadap 494 kotak karton udang yang terkontaminasi dilakukan pemusnahan," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (15/11/2025).

ADVERTISEMENT

Rasio Ridho menyampaikan bahwa pemusnahan dilakukan dengan insenerasi menggunakan Insinerator tipe Vertical Stoker pada suhu 800-900 Β°C yang dilengkapi oleh Peralatan Pengendalian Emisi Udara dengan Continous Emission Monitoring System (CEMS).

Abu hasil insenerasi ditangani melalui makro enkapsulasi dengan melakukan solidifikasi/concrete dalam HDPE box dan kemudian ditempatkan di lahan timbus (landfill) klas 1 yang dioperasikan oleh PT. PPLI/DOWA.

Kemudian, upaya mitigasi dan dekontaminasi cemaran Cesium 137 di Kawasan Cikande Serang, secara intensif terus dilakukan oleh Satgas Penanganan Kontaminasi Radionuklida Cesium 137. Saat ini menunjukkan progress yang sangat signifikan, dimana fasilitas pabrik-pabrik yang terkontaminasi Cesium 137 telah selesai didekontaminasi, dan sudah beroperasi kembali.

Sementara itu lokasi-dilokasi Zona Merah, yaitu dilokasi A, C1, D, H, I telah dinyatakan aman oleh Bapeten dan BRIN. Sedangkan lokasi B, E, F, F1, sedang tahapan cementing dengan beton K-350. Untuk F2 finalisasi stripping untuk persiapan cementing.

Pemindahan Material Terkontaminasi

Untuk lokasi C yang berada di belakang Pabrik PT VP sedang dilakukan persiapan untuk proses containment. Containment dilakukan untuk keamanan dan keselamatan masyarakat, saat ini lokasi tersebut dilakukan pemagaran.

Dia juga mengatakan hingga saat ini material terkontaminasi Cesium 137 yang telah berhasil dipindahkan sebanyak 975 ton. Material tersebut saat ini ditempatkan di Penyimpanan Sementara (Interim Storage) di lokasi PT. PMT. Diharapkan seluruh proses dekontaminasi selesai akhir November.

Sementara berkaitan dengan dekontaminasi Cesium 137 di Lampung Selatan, pihak Bapeten Yudi Pramono mengatakan bahwa lokasi yang terdeteksi paparan Cesium 137 di Pemakaman Jl Marga Dantaran No.11, Penengahan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan telah dilakukan penanganan dengan melakukan penyemenan.

"Paparan Cesium 137 di ketiga lokasi yang disemen telah turun dan dinyatakan aman dibawah 0,5 uSv/Jam. Untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat, kami akan terus melakukan monitoring pada lokasi tersebut," tambah Yudi.

Sebelumnya, Pemerintah menyebut 18 kontainer produk udang telah dikembalikan Amerika Serikat ke Indonesia karena terindikasi terpapar radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

Namun berdasarkan pengujian Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) 18 kontainer tersebut tidak terbukti terpapar radioaktif. Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Bara Krishna Hasibuan mengatakan mulanya, 18 kontainer ini masih dalam perjalanan menuju Amerika Serikat (AS).

Lalu dipulangkan menyusul adanya dugaan udang ekspor Indonesia ke AS terpapar Cs-137. Perlu diketahui, produk udang tersebut milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS).

"Sejak tanggal 2 September 2025, terdapat 18 kontainer produk udang yang dipulangkan ke Indonesia dalam perjalanan ekspor atau return on board ROB ke Amerika Serikat yang dimiliki oleh PT Bahari Makmur Sejati atau PT BMS," kata Bara dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).

Bara menerangkan saat 18 kontainer produk udang tiba di Indonesia, langsung dilakukan penanganan dan pemeriksaan komprehensif oleh tim gabungan dari Bea Cukai, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Karantina Indonesia (Barantin), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hari ini, tim gabungan tersebut telah rampung menguji mutu.

"Pada hari ini pemerintah mengumumkan bahwa 18 kontainer RoB telah selesai dilakukan pengujian mutu dan kadar radioaktif Cs-137. Hasil pemeriksaan oleh BRIN menunjukkan bahwa produk udang tidak terdeteksi radioaktif Cs-137," tambah Bara.

Halaman 3 dari 2
(ada/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads