×
Ad

Mesin Ngebut Saat Mendarat, Pesawat Emirates Tergelincir & Jatuh ke Laut

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 19 Nov 2025 09:00 WIB
Ilustrasi pesawat Emirates - Foto: Dok AP I
Jakarta -

Investigasi awal kecelakaan pesawat kargo Emirates yang tergelincir ke laut di Bandara Internasional Hong Kong pada Oktober lalu menunjukkan temuan janggal. Salah satu mesin pesawat disebut mengalami akselerasi tidak normal setelah mendarat, hingga menyebabkan pesawat kehilangan kendali.

Penerbangan Emirates EK9788 yang tiba dari Dubai keluar dari landasan utara saat mendarat pada 20 Oktober lalu. Pesawat kargo Boeing 747 tersebut menabrak mobil patroli keamanan lalu masuk ke perairan bersama kendaraan tersebut.

Laporan awal Air Accident Investigation Authority (AAIA) Hong Kong hanya memuat temuan faktual dari tahap awal pengumpulan bukti dan belum menyebutkan penyebab kecelakaan.

"Analisis ini akan membantu tim investigasi menentukan kondisi, penyebab, dan faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut," demikian isi laporan dikutip dari SCMP, Rabu (19/11/2025).

Laporan awal ini mengungkapkan mesin Nomor Empat pada pesawat tiba-tiba melonjak hingga 90% tenaga dorong (N1 forward push) sesaat setelah pesawat menyentuh landasan. Dalam 12 detik, tenaganya bahkan naik menjadi 107%. Dua ahli penerbangan yang menelaah laporan tersebut mengatakan kondisi itu sangat tidak lazim.

"Saat mendarat, Anda tidak penambahan tenaga mesin karena tujuannya memperlambat pesawat," ujar Hong Kong Institute of Engineers Darryl Chan Chun-hoi.

Akibat dorongan mesin di sisi kanannya, pesawat langsung membelok ke kiri, keluar dari landasan utara, dan menabrak mobil patroli keamanan sebelum tercebur ke laut. Dua petugas bandara tewas dalam kejadian itu.

Penerbangan Emirates 9788 dari Dubai tersebut dioperasikan oleh ACT Airlines, maskapai kargo sewaan asal Turki.

Hong Kong Professional Airline Pilots Association, Steven Dominique Cheung mengatakan hilangnya kendali dalam kondisi satu mesin bertenaga dan tiga mesin tidak aktif pasti membuat arah pesawat tak bisa dipertahankan.

Laporan awal juga mengungkap Thrust Reverser mesin Nomor Empat sudah tidak berfungsi sebelum pesawat tiba di Hong Kong. Selain itu, sistem autobrake pesawat juga diaktifkan setelah menyentuh landasan, membuat awak harus melakukan pengereman manual.

Kendati begitu, penyebab pasti kecelakaan belum ditetapkan. Pemerintah Hong Kong menargetkan laporan lengkap rampung dalam satu tahun, meskipun investigasi serupa biasanya membutuhkan waktu lebih lama.

Lihat juga Video 'Mencekam! Detik-detik Pesawat Menteri Pertambangan Kongo Tergelincir':




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork