Perum Bulog akan mulai membangun 100 gudang baru pada 2026. Pembangunan gudang baru ini merupakan perintah dari Presiden Prabowo Subianto demi menampung serapan beras dari produksi dalam negeri.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan saat ini penugasan tersebut tengah menunggu Peraturan Presiden (Perpres) setelah sebelumnya telah ditandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) pembangunan 100 gudang baru Bulog.
"Ini sedang proses (penyusunan Perpres) dan diharapkan akhir tahun ini selesai, supaya di awal tahun (2026) sudah bisa kerja (dibangun). Karena diharapkan di bulan Maret itu gudang sudah jadi dan sudah masuk nanti pada saat panen raya tahun 2026. Itu kan panen raya bulan Maret, April, Mei itu," kata Rizal di Kementan, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perum Bulog akan mengutamakan pembangunan gudang baru untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Karena menurutnya, daerah 3T yang belum memiliki gudang Bulog.
"Jadi gini, gudang yang kita bangun itu gudang-gudang terutama yang di 3T karena kasihan. Kayak saudara-saudara kita yang di Miangas, yang di Pulai Rote dan sebagainya itu kan jauh, nggak ada gudang itu. Kalau lagi musim pasang, musim barat kayak gini kan nggak ada kapal, masa dia mau puasa," tuturnya.
Pembangunan gudang yang memakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp 5 triliun akan melibatkan BUMN Karya. Namun, Rizal tidak menutup kemungkinan akan melibatkan swasta dalam proyek ini.
"Prioritaskan dulu BUMN sesuai arahan presiden, supaya ada pertanggungjawabannya. Kalau nanti dengan pihak swasta mungkin akan kita bicarakan bagaimana kelanjutannya, apakah nanti antara BUMN karya dengan swasta? Tapi utamanya BUMN dulu," pungkasnya. .
Pembangunan Gudang Baru Bulog
Untuk diketahui, pemerintah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Penugasan Percepatan Pelaksanaan Penyediaan Infrastruktur Pascapanen dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional. Infrastruktur yang dimaksud merupakan pembangunan 100 gudang baru Perum Bulog.
SKB ditandatangani oleh Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Kepala Badan Pengaturan BUMN Dony Oskaria, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan pembangunan ini merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mempercepat penyerapan beras yang produksinya disebut telah meningkat sebesar 13%. Ia memastikan pembangunan gudang baru ini juga akan untuku penyerapan jagung.
"Produksi kita luar biasa, dari 30 juta menurut BPS menjadi 34,77 juta ton. Berarti kenaikannya 13% lebih. Nah tentu pemerintah tidak ingin ada hambatan dalam penyerapan gabah maupun jagung. Tidak boleh masyarakat, petani dirugikan karena ketidakmampuan kita menyerap gabah maupun jagung," kata dia dalam sambutannya saat menyaksikan penandatanganan di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).
Anggaran yang disiapkan pemerintah sebanyak Rp 5 triliun untuk pembangunan gudang baru tersebut. Saat ditanya kapan pembangunan itu akan dimulai, Zulhas hanya memastikan akan dikaji pemerintah.
Simak juga Video: Bulog Siapkan Beras Untuk Keperluan MBG











































