×
Ad

AS Krisis Petugas ATC Bandara Imbas Pemerintah Shutdown

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 24 Nov 2025 08:30 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Jetlinerimages
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) kekurangan petugas pengatur lalu lintas udara alias air traffic controller (ATC) selama satu dekade belakangan. Masalah ini diperburuk oleh penutupan atau shutdown pemerintahan AS beberapa waktu ini.

Presiden Asosiasi Pengatur Lalu Lintas Udara Nasional AS (National Air Traffic Controllers Association) Nick Daniels menyatakan banyak petugas yang meninggalkan dunia pengaturan lalu lintas udara. Hal itu terjadi karena kondisi kerja yang sudah sangat keras ditambah gaji yang tidak dibayarkan selama 44 hari saat pemerintahan shutdown menjadi alasan utamanya.

Daniels tidak bisa memperkirakan jumlah petugas ATC yang hilang, dia meminta biar Badan Penerbangan Federal AS (Federal Aviation Administration/FAA) saja yang menjawabnya. Yang jelas, Daniels bilang satu orang mundur dari profesi tersebut saja sudah menjadi pukulan telak untuk dunia penerbangan AS.

"Kehilangan satu saja sudah terlalu banyak, tetapi saya bahkan tidak bisa membayangkan berapa banyak yang hilang selama waktu itu," kata Daniels dikutip dari CNN, Senin (24/11/2025).

Kekurangan petugas ATC menggarisbawahi risiko yang akan dihadapi dunia penerbangan AS. Bila petugas ATC terus berkurang imbasnya penerbangan banyak yang bisa dibatalkan, ditunda, dan pengalaman perjalanan yang jauh lebih menyedihkan secara keseluruhan.

FAA saat ini memiliki sekitar 11.000 petugas ATC bersertifikat yang bekerja dan memperkirakan membutuhkan 3.000 orang lagi. Butuh setidaknya 6.000 orang lagi untuk mencapai batas aman di tengah masifnya pensiun dini yang dilakukan para petugas ATC.

Daniels menjelaskan, selama masa shutdown pemerintahan AS, banyak petugas ATC yang memilih cuti karena kurangnya bayaran dari pemerintah. Menurutnya, kurangnya gaji dapat menyebabkan masalah bagi para petugas.

Menteri Perhubungan AS Sean Duffy mengamini hal itu, pensiun dini pada profesi petugas ATC sudah mulai banyak terjadi. Namun, Duffy bilang Presiden AS Donald Trump meminta semua pihak tak perlu khawatir. Menurutnya masih banyak sekali masyarakat yang memiliki jiwa patriot untuk menggantikan para petugas ATC yang pensiun dini.

"Jika Anda (petugas ATC) ingin meninggalkan layanan dalam waktu dekat, jangan ragu untuk melakukannya, tanpa pembayaran atau pesangon apa pun. Anda akan segera digantikan oleh patriot sejati, yang akan melakukan pekerjaan dengan lebih baik," tegas Duffy.

Masalahnya, tidak ada cara cepat untuk menggantikan seorang pengatur lalu lintas udara. Satu petugas ATC butuh dua hingga tiga tahun pelatihan sebelum bisa mengawasi pergerakan pesawat dengan baik. Tingkat pensiun petugas sudah hampir melampaui perekrutan, bahkan sebelum penutupan pemerintahan dimulai.




(hal/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork